Kaltim Dilirik Jadi Lokasi Investasi Data Center
Samarinda - Dalam era transformasi digital, Kalimantan Timur menarik perhatian sebagai lokasi potensial untuk investasi data center. Transformasi digital kini menjadi kebutuhan utama bagi produsen teknologi di tengah metamorfosis digital global.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, mengungkapkan bahwa dukungan teknologi menjadi faktor kunci dalam perjalanan menuju keberlanjutan. Industri digital, terutama Data Center, menjadi daya tarik bagi investor baik dari dalam maupun luar negeri.
"Saat ini, Data Center menjadi industri yang diminati oleh investor," ujar Sekda Sri Wahyuni dalam diskusi publik di Gedung Prof. Dr. H Masjaya Universitas Mulawarman pada Selasa (30/1/2024).
Beberapa bulan lalu, Sri Wahyuni bertemu dengan seorang Direktur Utama E-Government di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, yang menawarkan Kaltim sebagai lokasi investasi data center.
Menurutnya, Data Center semacam itu baru ada di beberapa lokasi, salah satunya Nongsa Digital Park di Kota Batam, dengan komitmen investasi mencapai Rp 4 triliun dari PT GDS IDC Service asal Hong Kong.
Lebih lanjut, lalu seperti apa investasinya yang akan ditawarkan ke Kaltim? Sri Wahyuni membeberkan bahwa mereka (investor) memerlukan lahan seluas 100 hektare. lahan itu kemudian dibangun untuk data center yang sifatnya seperti server yang menampung semua berbagai data.
"Ini investasinya cukup besar yang diperlukan hanya lahan risikonya tidak besar dan ia menawarkan di Kawasan Industri Kariangau (KIK),"sebutnya.
Sebagai informasi, Pemprov Kaltim memiliki lahan suas 100 hektare di wilayah Kariangau. Lahan ini awalnya akan digunakan oleh beberapa investor dari China. Namun sampai saat ini Pemprov Kaltim masih menunggu kepastian.
"Mana yang lebih dulu memberikan kepastian tentu itu lebih dulu akan kita perioritaskan,"jelas Mantan Kadispar Prov. Kaltim tersebut.
Investasi data center ini tentu tidak hanya sebagai sebuah rumah yang terdiri dari blok-blok untuk menyimpan data. Tetapi juga memerlukan tenaga untuk pemeliharaannya.
Oleh karena itu, ia menaruh harapan vokasi Unmul juga perlu mendidik SDM yang bisa menyuplai untuk hal ini (Data Scientist).
Sebagai universitas kebanggaan Kalimantan Timur sekda juga berharap kepada pihak civitas bisa mencetak mahasiswa yang mumpuni untuk penyediaan data scientist guna kebutuhan data center ini.
"Ini industri yang cukup menggiurkan dan bernilai hingga triliunan,"tandasnya.(Bisnis.com/rey/pt)