Gerakan Literasi Digital Sektor Pendidikan SMK Tahun 2023, Bangun SDM Kaltim yang Andal
Samarinda -Transformasi digital berkembang sangat pesat saat ini, hal ini dilihat dari ketergantungan masyarakat dengan segala hal yang bersifat digital, mulai dari sektor ekonomi, komunikasi bahkan dunia pendidikan.
Transformasi ini tentunya akan membawa dampak negatif maupun positif, berhubung dengan hal ini, seseorang yang menggunakan perangkat digital maupun layanan digital harus cerdik, cakap dan bijak. Hal ini disebut juga dengan literasi digital.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Diskominfo Provinsi Kaltim bersama relawan TIK Kaltim menggelar kegiatan Pandu Digital "Gerakan literasi digital Sektor Pendidikan SMK" bertempat di ruang WIEK Kantor Diskominfo Kaltim, Jalan Basuki Rahmat, Senin, (20/2/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kementrian Kominfo RI, Bambang Tri Santoso, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim Muhammad Faisal dan Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Surasa
Acara ini juga menghadirkan pemateri dengan tema Membangun SDM Kalimantan Timur Kompeten di era industri 4.0 yakni Koordinator Literasi Digital Sektor Pendidikan, Michael Sunggiardi.
Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kementrian Kominfo Republik Indonesia Bambang Tri Santoso mengatakan, perolehan akses informasi yang lebih meluas dapat memberikan kesempatan dan peluang yang lebih besar, menyeluruh, efisien dan akurat bagi semua kalangan sehingga ketimpangan informasi dapat diminimalisir dengan optimal.
"Perubahan-perubahan positif tentang teknologi digital diharapkan dapat dimanfaatkan dan dipergunakan dengan baik,"ucapnya.
Perkembangan teknologi tersebut tentunya sudah mengubah kehidupan kita saat ini, apalagi pandemi Covid-19 yang kemarin melanda memaksa kita untuk bisa beradaptasi dengan teknologi, bahkan bertransformasi digital lebih cepat dari yang kita kira.
Ia menjelaskan saat ini Direktorat Pemberdayaan Informatika Kominfo RI membagi literasi digital kedalam 3 (tiga) segmentasi diantaranya Masyarakat Umum, Pendidikan dan Pemerintahan.
"Segmentasi dari tersebut bertujuan untuk memasifkan gerakan literasi digital dari berbagai penjuru, sehingga target 50 juta orang terpapar literasi dapat dicapai pada tahun 2024,"jelas Bambang.
Dalam bidang teknologi, khususnya informasi dan komunikasi, literasi digital berkaitan dengan kemampuan penggunanya, dimana di dalamnya terdapat suatu kemampuan untuk menggunakan teknologi sebijak mungkin demi menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif.
Bahkan, literasi digital ini sangat penting bagi kehidupan sehari-hari agar generasi muda, khususnya pelajar dan mahasiswa paham dan mengerti mana informasi yang harus diterima dan yang harus dicari kembali sumber kebenarannya.
Sebab, semakin canggihnya teknologi dan informasi semakin banyak pula oknum yang tidak bertanggung jawab dengan informasi yang mereka posting.
Dengan adanya pemahaman dan penerapan literasi digital akan membuat generasi muda dapat berpartisipasi di era dunia digital sekarang ini.
Literasi digital akan menciptakan sebuah tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis-kreatif. Sehingga, mereka tidak akan mudah tertipu yang berbasis digital seperti menjadi korban informasi hoaks dan sebagainya.
Tentu saja, lanjutnya literasi digital juga memiliki dampak positif bagi masyarakat, pelajar dan mahasiswa untuk mempermudah mencari data dan informasi dari berbagai media.
Adapun Dampak positif dari literasi digital di antaranya bisa untuk membantu proses pembelajaran; bisa untuk dapat membedakan sumber-sumber belajar yang benar, signifikan dan dapat memberikan manfaat; dan untuk membuka peluang bagi guru dan dosen agar lebih produktif dalam menciptakan media ajar digital.
"Untuk itu, masayarakat dituntut harus paham akan literasi digital khususnya di era modern 4.0 ini,"tambahnya.
Turut hadir Kabid Aptika Diskominfo Kaltim Normalina dan koordinator Pelaksana Kegiatan Surya Fajar Saputra. (rey/pt)