Triwulan IV-2020, Ekonomi Kaltim Turun 2,83 Persen
Samarinda---Terjadinya pandemi Covid-19 yang berlangsung dari awal Februari 2020 hingga saat ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perekonomian di berbagai wilayah di dunia maupun di Indonesia.
Pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat di berbagai daerah untuk melakukan pembatasan sosial untuk menekan penyebaran Covid-19. Akibat kebijakan tersebut, aktivitas ekonomi menjadi terhambat sehingga berdampak pada kinerja sektor ekonomi di banyak wilayah, termasuk Kalimantan Timur.
Ekonomi Kalimantan Timur Triwulan IV-2020 turun sebesar 2,83 persen, jika dibandingkan dengan Triwulan III-2020 (q-to-q) tumbuh positif sebesar 2,06 persen.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statiatik (BPS) Kaltim Anggoro Dwithjahyono saat rilis bulanan melalui virtual, Jum'at (5/2/2021)
Lapangan usaha yang mengalami kontraksi terbesar yaitu Lapangan Usaha Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial sebesar -9,24 persen; lalu Lapangan Usaha Penyedia Akomodasi dan Makan Minum sebesar -7,43 persen; dan Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar -4,51 persen.
Meskipun demikian, masih ada beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif, tiga terbesar diantaranya adalah Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 27,36 persen; Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas dengan sebesar 12,34 persen; dan Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,37 persen.
Jika diamati dari sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan IV-2020 secara y-on-y, terdapat enam lapangan usaha yang memiliki andil positif. Tiga besar sumber pertumbuhan tertinggi dengan andil positif berasal dari Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dengan nilai sebesar 0,16 persen; lalu diikuti Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 0,15 persen; dan Lapangan Usaha Jasa Pendidikan sebesar 0,07 persen.
Sedangkan lapangan usaha yang memberi andil negatif terbesar yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar -2,07 persen; lalu Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar -0,36 persen; dan Lapangan Usaha Konstruksi sebesar -0,31 persen.
Lanjutnya, secara umum, kinerja ekonomi di Pulau Kalimantan pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,27 persen. Jika dilihat kondisi Triwulan IV-2020, perekonomian di Pulau Kalimantan mengalami kontraksi sebesar 2,81 persen dibandingkan Triwulan IV-2019 (y-on-y).
Sementara itu, jika dibandingkan dengan Triwulan III-2020, kinerja perekonomian Pulau Kalimantan Triwulan IV-2020 tumbuh sebesar 1,86 persen (q-to-q).
Diterangkan pula pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan IV-2020 dibandingkan dengan Triwulan IV-2019 mengalami kontraksi hingga mencapai 2,83 persen (y-on-y).
Jika dilihat lebih rinci, seluruh komponen PDRB menurut Pengeluaran, kecuali Komponen Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) yang masih tumbuh positif, mengalami penurunan kinerja di Triwulan IV-2020. Sedangkan Komponen LNPRT sendiri tumbuh sebesar 3,18 persen.
Sementara itu, Komponen Pengeluaran Pemerintah mengalami kontraksi paling dalam, yaitu sebesar 9,10 persen. Komponen PMTB, Ekspor Barang dan Jasa, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, dan Impor Barang dan Jasa juga mengalami kontraksi masing-masing sebesar 7,28 persen, 0,72 persen, 0,46 persen, dan 0,13 persen secara berturut-turut dibandingkan Triwulan IV-2019, namun impor merupakan faktor pengurang dalam PDRB. (Prb/ty)