Produsen Data Kabupaten Kota se Kaltim Ikuti JIGD Tahun 2024, Komitmen Wujudkan Satu Data Indonesia
Balikpapan - Memasuki hari ke tiga kegiatan, Kamis (7/3/2024) para peserta produsen data Kabupaten Kota se Kaltim mengikuti acara Coaching Jaringan Informasi Geospasial Daerah (JIGD) yang diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim melalui Bidang Statistik bertempat di Hotel Grand Jatra Balikpapan.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk para pengambil kebijakan, pemangku kepentingan, serta ahli dibidangnya. Para Produsen data dari berbagai Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur (Kaltim) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas informasi geospasial dan metadata daerahnya terutama dalam mewujudkan Satu Data Indonesia (SDI).
Mewakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim, Kepala Bidang Statistik, M. Adrie Dirga Sagita mengucapkan selamat datang kepada pera peserta Coaching JIGB dan menyambut baik kepada peserta dari Kabupaten Kota se Kaltim.
Dirga menuturkan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam pengelolaan informasi geospasial daerah, yang menjadi kunci dalam pengambilan keputusan yang berbasis data khususnya para produsen data Kabupaten Kota di Kaltim.
Sementara itu Surveyor Pemetaan Madya dari Badan Informasi Geospasial (B I G) Syamsul Hadi mengatakan, acara Coaching Coaching Jaringan Informasi Geospasial Daerah (JIGD) di Kalimantan Timur, khususnya untuk Kabupaten Kota dalam hal ini Kominfo memberikan pemahaman secara umum bahwa JIGD merupakan bagian dari Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN).
Ia juga menyoroti pentingnya integrasi portal spasial ke Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN) guna mendukung penyelenggaraan informasi geospasial secara efektif.
Dijelaskannya terdapat 5 (lima) elemen yang harus diperkuat dalam rangka penguatan Satu Data Indonesia yang meliputi kelembagaan, kebijakan, standar, SDM dan teknologi.
Namun, salah satu yang paling terlihat secara langsung yaitu di elemen teknologi penyebarluasan, yaitu melalui geoportal atau dalam istilah lainnya, portal spasial.
"Nah portal spesial ini harus diintegrasikan ke jaringan informasi geospasial nasional yang kemudian diteruskan integrasi ke portal satu data Indonesia,"ujar Hadi.
Kemudian untuk wilayah Kalimantan Timur, sebagian besar Kabupaten kota sebenarnya sudah memiliki portal spasial. Namun, sebagian kecil masih belum dilengkapi dengan metadata yang sesuai dengan standar nasional Indonesia.
Untuk itu, lanjutnya ia menyarankan kepada Kabupaten Kota mulai dari kelembagaannya yang sebagian masih berada di Bappeda atau di bapelitbang, wali datanya bisa segera dikomunikasikan untuk dikelola oleh Dinas komunikasi dan informatika Kabupaten kota di Kalimantan Timur.
"Karena itu peran yang sangat penting agar sesuai dengan peraturan Presiden JIGN juga mengenai Satu Data Indonesia (SDI). Tindak lanjutnya untuk geoportal juga bisa berkoordinasi baik dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim maupun langsung dengan Badan Informasi Geospasial (BIG),"tambahnya.
Ia juga menilah bahwa sebenarnya di Kabupaten kota di wilayah Kalimantan Timur ini sejak lama memiliki data cukup detail dengan skala 1 : 5000.
Maka geoportal ini harus segera dioperasionalkan semua perangkat daerahnya masing masing di Kabupaten Kota harus segera mengetahui bahwa ada geoportal agar datanya bisa diakses oleh seluruh perangkat daerah masing masing Kabupaten Kota.
"Jadi tindak lanjutnya nanti di Dinas Kominfo Kabupaten Kota bisa secara rutin berkoordinasi dengan Provinsi karena jarak yang dekat dan melakukan tindak lanjut agat datanya segera terhubung baik JIGD maupun portal Satu Data Indonesia,"terangnya.
Pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan pemanfaatan data geospasial. Kegiatan Coaching JIGB ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas informasi geospasial di Kalimantan Timur, serta mendukung percepatan pembangunan di berbagai sektor. (Rey/pt)