Statistik

NTP Naik, Ini Subsektor Penyumbangnya

  •   prabawati
  •   23 Desember 2021
  •   5:21pm
  •   Statistik
  •   868 kali dilihat

Samarinda - Nilai Tukar Petani (NTP) November 2021 sebesar 126,65 atau naik 1,85 persen dibanding NTP pada bulan Oktober 2021.

Peningkatan NTP disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang naik lebih tinggi dibandingkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib).

"Dua subsektor yang mengalami peningkatan yaitu NTP Tanaman Perkebunan Rakyat naik 3,38 persen kemudian NTP Peternakan naik 1,97 persen," ucap Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Wembri Suska di Samarinda belum lama ini.

Sementara tiga subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu NTP Tanaman Pangan 0,55 persen, NTP Hortikultura 0,22 persen dan NTP Nelayan dan Pembudidaya Ikan 0,33 persen.

Kemudian Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kalimantan Timur November 2021 sebesar 128,31 atau naik 1,80 persen dibanding NTUP pada bulan Oktober 2021 yang tercatat sebesar 126,04.

"Dua subsektor mengalami peningkatan NTUP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat dan subsektor peternakan," sebutnya.

NTP juga menunjukkan daya tukar produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/ daya beli petani.

Selain itu, NTP yang diperoleh dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/ daya beli petani di perdesaan.

Jika dilihat berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 6 kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur NTP Provinsi Kalimantan Timur pada bulan November 2021 sebesar 126,65 yang berarti petani mengalami surplus/ peningkatan daya beli karena
harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada harga yang mereka bayar terhadap tahun dasar (tahun 2018). (Prb/ty).