Nilai Ekspor dan Impor Kaltim Januari 2023 Sama-Sama Turun
Samarinda - Nilai ekspor Kalimantan Timur pada Januari 2023 tercatat US$2,45 miliar, turun 19,76 persen dibanding dengan ekspor Desember 2022. Jika dibanding Januari 2022, nilai ekspor naik sebesar 126,56 persen.
Secara nilai, penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2023 terhadap Desember 2022 terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang turun US$446,69 juta (19,49 persen), sedangkan kenaikan terbesar terjadi pada golongan barang lemak dan pminyak yang naik US$40,66 juta (17,72 persen). Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana dalam Press Release belum lama ini.
Menurut sektor, ekspor nonmigas Januari 2023 mengalami penurunan jika dibanding dengan Desember 2022. Hasil tambang turun 19,49 persen, hasil industri turun 0,56 persen dan yang mengalami kenaikan terjadi pada ekspor hasil pertanian yang naik sebesar 534,18 persen.
Negara tujuan dengan nilai ekspor nonmigas terbesar pada Januari 2022 adalah ke Tiongkok dengan nilai mencapai US$729,36 juta, disusul Jepang sebesar US$290,10 juta dan India sebesar US$194,79 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 55,62 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$442,50 juta dan US$48,56 juta.
Menurut pelabuhan asal barang, ekspor Kalimantan Timur pada Januari 2023 yang terbesar berasal dari Pelabuhan Samarinda dengan nilai US$677,82 juta (27,68 persen), diikuti Pelabuhan Balikpapan sebesar US$588,00 juta (24,01 persen) dan Pelabuhan Bontang sebesar US$394,81 juta (16,12 persen).
Kemudian Nilai impor Kalimantan Timur Januari 2023 tercatat US$446,64 juta, turun 24.35 persen dibandingkan nilai impor Desember 2022 dan jika dibandingkan dengan Januari 2022 mengalami kenaikan 121,96 persen.
Impor migas Januari 2023 senilai US$305,68 juta, turun 31,26 persen dibandingkan nilai impor Desember 2022, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor Januari 2022 mengalami kenaikan 364,17 persen .
Penurunan nilai impor golongan barang nonmigas terbesar pada Januari 2023 jika dibandingkan nilai impor Desember 2022 adalah pada golongan barang pupuk yang turun US$14,41 juta.
Sebaliknya kenaikan nilai impor terbesar adalah pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis yang mengalami kenaikan sebesar US$6,85 juta. (Prb/ty).