Kolaborasi BPS Dan KalFor Gelar FGD Desa Cantik
Samarinda - Mendukung penguatan tata kelola Pemerintahan Desa dalam rangka perlindungan areal berhutan di luar kawasan hutan di Kalimantan, maka Badan Pusat Staistik Kaltim bersama Kalimantan Forest (KalFor) Project menggelar Focus Group Discussion Sosialisasi Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik).
Kesadaran masyarakat akan data menentukan kualitas data yang dihasilkan dengan adanya Desa Cantik ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas data secara umum dan mampu menyukseskan tujuan pembangunan.
Kepala Bagian Umum BPS Kaltim Maibu Barwis Sugiharto mengatakan Pembangunan desa dilaksanakan sebagai amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa serta untuk mengawal pencapaian target-target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Terdapat sekitar 25,05 persen atau sebanyak 262 desa/kelurahan berada di tepi hutan. Sedangkan 5,45 persen atau sebanyak 57 desa/kelurahan berada di dalam hutan.
"Didua wilayah ini baik dalam hutan maupun tepi hutan memiliki potensi yang sangat tinggi,"ungkap Regional Fasililator Kalfor wilayah Kaltim Phantom Priyandoko dilaksanakan di Hotel Mercure, Selasa (17/1).
Lanjutnya, Desa Cantik ini adalah upaya peningkatan literasi statistik dan kapasitas aparat desa terkait statistik
Sementara Regional Fasililator Kalfor wilayah Kaltim Phantom Priyandoko menuturkan program cantik ini kami target perlindungan area berhutan diluar kawasan hutan.
Hal ini dilakukan agar pembangunan di daerah sustainable, jika todak ada pemanfaatan area hutan maka pemanfaatan harus hijau.
Dirinya menyebutkan ada 7 Desa di Kaltim yang akan terlibat di program Desa Cantik.
Sambungnya, program Desa Cantik salah satu perwujutan nyata dari Undang-Undang dan Peraturan Presiden Nomer 39 Tahun 2019 mengenai satu data Indonesia berdasarkan regulasi desa dan kelurahan bukan objek pembangunan semata, namun juga subjek dan ujung tombak pembangunan itu sendiri.
Kegiatan dihadirin Kabid Statistik Diskominfo Kaltim M. Adrie Dirga Sagita, Perencana Ahli Muda Sub Koordinator Analisis Data dan Informasi Bappeda Kaltim Muhammad Hamsani, Perguruan Tinggi maupun Mitra Pembangunan. (Prb/ty).