Kesenjangan Sumbangan Pendapatan Perempuan di Kaltim Cukup Tinggi
Samarinda — Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur, Noryani Sorayalita mengatakan kesenjangan Sumbangan Pendapatan Perempuan (SPP) di Kaltim cukup tinggi.
“Kesenjangan Sumbangan Pendapatan Perempuan (SPP) Kalimantan timur cukup tinggi. Tahun 2019 ada pada poin 24,06, sementara di tahun 2020 mencapai 24,17. Menuju gender equality terdapat sekitar 26 poin yang perlu diperjuangkan menuju kewirausahaan berbasis gender. Hal ini merupakan agregrat dalam mendorong kenaikan capaian IDG,” ujar Soraya pada kegiatan Pengembangan KIE Pemberdayaan Perempuan Kewenangan Provinsi di Hotel Grand Victoria, Rabu (15/9).
Perjuangan mendorong capaian kenaikan skor jelas harus dikuatkan. Pasalnya terdapat ketidaksetaraan pembangunan di Kaltim bebernya. Hal ini dilihat dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltim yang berada di posisi 3 besar dari 34 Provinsi di Indonesia. Sementara Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) berada di posisi ke 29.
Menyelaraskan misi satu Gubernur Kaltim yakni Berdaulat dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing. DKP3A Kaltim kuatkan komitmen dan promosikan pemberdayaan SDA terutama perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas di semua sektor. Sehingga keseluruhannya dapat berpartisipasi dalam upaya pemberdayaan perempuan.
Mengingat budaya patriarki di Kaltim masih kuat mengakar di masyarakat dan menjadi pokok dari ketidaksetaraan, mempersempit bahkan menutup akses perempuan untuk ikut berperan dan menikmati hasil pembangunan.
Angin segar setidaknya tengah dirasakan, lantaran perempuan pelaku ekonomi Samarinda telah mampu membuktikan kapasitas dan kompetensinya di masa pandemi Covid-19. Tahun 2020 capaian Sumbangan Pendapatan Perempuan Samarinda mencapai angka 30,95. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 0,08 dari tahun sebelumnya.
“Angka ini tertinggi dari seluruh kabupaten di Kaltim, dimana poin Kaltim ada di 24,17. Gambaran tersebut sesuai dengan tingginya aktivitas perempuan pelaku ekonomi Samarinda dalam kewirausahaan formal. Tahun 2020 UMKM di Samarinda totalnya ada 98.348. UMKM laki-laki 48.339 dan 50.099 UMKM perempuan,” bebernya.
Lebih lanjut, Soraya berharap kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta pelaku UMKM ini dapat menjadi acuan sebagai bahan promosi dan pedoman. Dengan harapan kedepannya kegiatan ekonomi dapat berjalan optimal.
Hadir sebagai Narasumber Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Leny N Rosalin, Sekretaris DP2PA Samarinda, drg. Deasy Evriyanti, Pendamping Klinik Bisnis UMKM Disperindagkop Kaltim, Susanti, dan Forum Puspa Bungah Gerecek Samarinda, Windie Karina Farmawati. (dkp3akaltim/resa/pt)