Kaltim Kembali Catatkan Deflasi
Samarinda - Pada Agustus 2021 Provinsi Kalimantan Timur kembali mengalami deflasi sebesar -0,17 persen. Dengan Inflasi tahun kalender sebesar 1,10 persen dan Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,13 persen.
"Pada Agustus 2021 terjadi deflasi untuk Kota Samarinda sebesar -0,20 persen dan Kota Balikpapan sebesar -0,14 persen," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik Kaltim, Anggoro Dwithjahyono, dalam rilis bulanannya yang disampaikan secara virtual, Rabu (1/9).
Menurut Anggoro, BPS mencatat deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -0,92 persen; diikuti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,25 persen; serta kelompok kesehatan sebesar -0,04 persen.
Sedangkan pengeluaran pada kelompok yang mengalami peningkatan indeks kelompok pendidikan sebesar 0,82 persen; kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,34 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,24 persen;
Selanjutnya, kelompok perumahan, air, listrik bahan bakar rumah tangga sebesar 0,12 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen; serta kelompok transportasi dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya masing-masing sebesar 0,05 persen.
"Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran cenderung stabil dibanding bulan sebelumnya," sebut Anggoro.
Dia juga menerangkan perbandingan inflansi antar kota dari 12 kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan 4 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 0,32 persen dengan IHK 109,52 dan inflasi terendah terjadi di Tanjung sebesar 0,01 persen dengan IHK 108,17.
"Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar -0,41 persen dan deflasi terendah terjadi di Sintang sebesar -0,11 persen," tuturnya.
Jika dibandingkan dari 90 kota pantauan IHK nasional sebanyak 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,62 persen dan terendah sebesar 0,01 persen terjadi di Tanjung.
Untuk deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar -1,04 persen dan terendah sebesar -0,03 persen terjadi di Meulaboh, Sukabumi dan Timika. (Prb/As).