Dua Kota di Kaltim Mengalami Inflasi 0,12 Persen
Samarinda - Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan gabungan 2 Kota IHK yaitu Samarinda dan Balikpapan pada September 2023 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 2,49 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,07 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat inflasi Kota Samarinda sebesar 0,19 persen dan Kota Balikpapan terjadi inflasi sebesar 0,02 persen.
Secara umum, menurut Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana Nababan, gabungan 2 Kota IHK di Kalimantan Timur mengalami inflasi karena adanya peningkatan indeks harga pada 7 kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,32 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,17 persen.
“Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,15 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen, kelompok transportasi sebesar 0,03 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,03 persen,”tuturnya dalam keterangan resminya, Selasa (3/10).
Sebaliknya, kelompok yang mengalami penurunan indeks harga, yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen. Sementara itu, kelompok penyediaan makan dan minuman/restoran; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; serta kelompok pendidikan cenderung stabil pada September 2023.
Dari 12 kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan, 9 kota mengalami inflasi, sedangkan 3 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 0,34 persen dengan IHK 122,97 dan inflasi terendah terjadi di Balikpapan sebesar 0,02 persen dengan IHK 114,47. Deflasi terdalam terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,44 persen dengan IHK 114,27 dan deflasi terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,17 persen dengan IHK 114,91.
Sementara, dari 90 kota pantauan IHK nasional, 73 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,41 persen dan inflasi terendah sebesar 0,02 persen terjadi di Balikpapan. Sementara itu, deflasi terdalam terjadi di Manokwari sebesar 1,70 persen dan deflasi terendah sebesar 0,03 persen terjadi di Denpasar.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur perubahan harga (Inflasi/Deflasi) di tingkat konsumen. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. (Prb/ty)