Sosial

Baznas Dilibatkan Dalam Penuntaskan Kemiskinan Ekstrem

  •   Teguh Prasetyo
  •   31 Desember 2021
  •   10:07am
  •   Sosial
  •   689 kali dilihat

Samarinda - Tugas Baznas itu sangat mulia, meningkatkan kesejahteraan umat dan menuntaskan kemiskinan. Baznas dilibatkan oleh Wakil Presiden RI, Ma’aruf Amin. Dimana beberapa kali kami diajak terakhir ini diikutkan dalam rangka menuntaskan kemiskinan ekstrem namun di Kaltim tidak ada, tuturnya saat memberikan sambutan saat Pelantikan Pengurus Baznas Kaltim di Ruang Ruhui Rahayu, Kamis (30/12/2021).

Ketua Baznas RI, Noor Achmad mengungkapkan target Baznas pada tahun 2022 adalah Rp 26 Triliun seluruh Indonesia, dengan begitu jika kita memperoleh dana yang besar berapa banyak orang yang akan kita bantu? dalam jumlah hitungan kami ada 59 juta jiwa yang bisa dibantu oleh Baznas, ucapnya penuh harap.

“Baznas itu ibarat anak yang harus terus digandeng oleh pemerintah daerah. Contohnya jika Kepala Daerah berkunjung disuatu wilayah tangan kanan membawa Dinas sedangkan tangan kiri membawa Baznas, “tambahnya.

Sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden dalam Rapat Terbatas Strategi Percepatan Pengentasan Kemiskinan pada tanggal 4 Maret 2021, agar kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 dapat mencapai 0%, maka diperlukan upaya percepatan penanganan kemiskinan ekstrem yang harus dilakukan secara terintegrasi melalui kolaborasi intervensi, serta upaya validasi data dan mempertajam basis data untuk mencapai ketepatan target dan upaya percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem.

“Jumlah kemiskinan ekstrem di Indonesia sekitar 14 juta keluarga, diambil dari masyarakat yang berpenghasilan 0 – 1,5 Juta Rupiah, jadi masih banyak masyarakat kita yang perlu kita bantu bersama-sama,”ujarnya.

Diketahui, pada tahun 2021 ini upaya pengentasan kemiskinan ekstrem difokuskan pada 7 (tujuh) Provinsi dan diprioritaskan pada 35 Kabupaten yang telah mewakili 20 persen jumlah penduduk miskin secara nasional yang berjumlah 10,4 juta jiwa. Ini yang berarti pada tahun 2021 ini akan mensasar 2,1 juta jiwa atau 899 ribu rumah tangga. Adapun Ketujuh provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat dan Papua. (tp/pt)