Peternakan

Dampak PMK, Harga Sapi Di Kaltim Capai Rp 23 Juta Per Ekor

  •   prabawati
  •   5 Juli 2022
  •   6:18pm
  •   Peternakan
  •   1261 kali dilihat

Samarinda - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menimpa hewan ternak turut mempengaruhi harga sapi kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah di Provinsi Kalimantan Timur.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Timur Munawar mengungkapkan jelang Hari Raya Idul Adha harga sapi kurban mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 23 juta per ekor hal ini diakibatkan adanya wabah PMK.

"Peternak yang mendatangkan saat idul adha biasa ada harga kenaikan biaya-biaya, contoh mereka dikenakan biaya karantina 14 hari, biaya laut angkutannya tidak boleh mampir di wilayah wabah, sehingga ada double handling biaya yang mereka keluarkan,"ucap Munawar saat ditemui belum lama ini di Samarinda.

Munawar menjelaskan harga sapi sangat bervariasi biasa harga Rp 18 juta jadi Rp 20 juta bahkan sampai Rp 23 juta per ekor. Kenaikan karena ada double biaya yang dikeluarkan mulai dari karantina, biaya tol laut yang dibebankan kepada pemasok.

Lebih lanjut dirinya mengatakan kebutuhan sapi di Kaltim sekitar 14.000 ekor, sementara ketersediaan hanya sekitar 8.000 ekor. Artinya kebutuhan masih minus di Kaltim.

"Tapi kebutuhan menjelang Idul Adha ini masih mencukupi, kami survei di beberapa kantong ternak masih tersedia sapi-sapi yang belum dibeli,"sebutnya.

Sementara ini, sebut Munawar zona kepulauan Kalimantan memang merah, namun zona wilayah Kaltim hijau.

Pihaknya juga telah melakukan penguatan vitamin kepada ternak-ternak di wilayah RPH dan kantong-kantong ternak pada 4.720 di 150 lokasi.

Dia mengimbau, masyarakat khawatir terhadap kondisi mewabahnya PMK karena wilyah Kaltim hijau dan aman. (Prb/ty).