Perkebunan

Disbun Kaltim Ikuti Bimtek Perbenihan Kelapa Genjah di Jawa Tengah

  •   Teguh Prasetyo
  •   2 November 2022
  •   4:39pm
  •   Perkebunan
  •   673 kali dilihat

Samarinda - Dinas Perkebunan Prov Kaltim melalui UPTD Produsen Benih Tanaman Perkebunan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Perbenihan Kelapa Genjah yang dilaksanakan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. 

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya dengan jumlah peserta 15 orang petugas lingkup Disbun Kaltim. Pelaksanaan kegiatan Bimtek ini tetap menerapkan protokol kesehatan selama 2 (dua) hari.

“Kepala UPTD Produsen Benih Tanaman Perkebunan, Mahmud Kahfi mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung Peningkatan Kompetensi Pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi,”ujarnya.

Kegiatan ini dilakukan melalui diskusi mengenai teknis Perbenihan Kelapa Genjah mulai dari sumber benih, teknik penyiapan benih, teknik pemupukan, cara mendeteksi benih yang terserang hama serta proses distribusi benih.

Kahfi menerangkan, kelapa genjah sendiri merupakan saah satu benih yang dipersiapkan dalam rangka mendukung program kejar 1 juta benih kelapa. Program tersebut merupakan penjabaran dari kebijakan bun500 dinisiasi oleh Kementan RI selama periode 2019-2024 yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. 

"Kami berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan para petugas mengenai perbenihan kelapa genjah serta sarana dan prasarana yang mendukung," tukasnya. 

Dirinya menyebutkan Kelapa Genjah saat ini menjadi salah satu pilihan Petani Kelapa di Indonesia. Dibandingkan Kelapa Dalam, keunggulan Kelapa Genjah dari Kelapa Dalam antara lain tanaman lambat meninggi, cepat berbuah yaitu dapat berbuah mulai 3-4 tahun dan jumlah buah yang lebih banyak serta ada yang memiliki keunikan.

"Dari hasil Bimtek sendiri diperoleh kesimpulan bahwa keberhasilan perbenihan ini didukung oleh kompetensi SDM yang mengelola perbenihan, pendampingan maupun pembinaan terhadap sumber sumber benih yang ada dan tidak kalah pentingnya adalah sarana dan prasarana yang memadai dalam pengelolaan perbenihan,” papar Kahfi.(tp/pt)