Perkebunan

Disbun Kaltim Dorong Akselerasi Percepatan ISPO Kebun Sawit Rakyat

  •   prabawati
  •   23 Mei 2023
  •   11:35am
  •   Perkebunan
  •   714 kali dilihat

Balikpapan - Pemerintah sangat serius terhadap pengembangan komoditas kelapa sawit di Tanah Air. Kelapa sawit saat ini merupakan komoditas strategis, mengingat perannya sebagai penghasil devisa terbesar dari non migas.

Sumbangan kelapa sawit terhadap PDRB Kaltim melalui sektor pertanian sebesar 4,9 persen dan Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) pada Bulan September 2022 mencapai 154 (BPS kaltim).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan, Ahmad Muzakkir didampingi Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan, Asmirilda pada kegiatan Sosialisasi Percepatan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Kebun Sawit Rakyat, Hotel Golden Tulip, Selasa (23/5).

Muzakkir mengatakan pesatnya perkembangan perkebunan kelapa sawit di Kaltim menimbulkan tantangan baru yaitu semakin masifnya kampanye hitam yang menyudutkan minyak sawit.

Dengan pertimbangan perkebunan kelapa sawit menyerap tenaga kerja yang cukup besar dan menyumbang devisa bagi negara sehingga diperlukan sistem pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang efektif, efisien, adil dan berkelanjutan demi mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Data bulan desember tahun 2022 menunjukan luas komoditi perkebunan keseluruhan  seluas 1,57 juta hektar, 1,41 juta hektar adalah kebun kelapa sawit (89,59 persen), yang terdiri dari  1,02 juta hektar (73 persen) perkebunan besar dan kebun sawit rakyat seluas 0,37 juta hektar atau 22 persen.

Lajutnya, pengaturan baru dan krusial dalam Sistem Sertifikasi ISPO dalam Perpres 44/2020 antara lain, penerapan Sistem Sertifikasi ISPO dilakukan secara wajib bagi perusahaan dan pekebun yang diberlakukan 5 tahun sejak diundangkannya.

"Khusus untuk pekebun sawit rakyat perlu ada upaya-upaya untuk mendorong percepatan sertifikasi ISPO,"ungkapnya secara tegas.

Persiapan dan kesiapan bagi pekebun swadaya perlu diprakondisikan mulai dari sekarang, mengingat keterbatasan yang dimiliki pekebun-pekebun swadaya saat ini.

Hal inilah yang menjadi landasan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Perkebunan provinsi Kalimantan Timur mengakselerasi program kegiatan dalam rangka Percepatan ISPO Kebun Sawit Rakyat.

"Kami sadari Dinas Perkebunan tidak bisa berjalan sendiri, Upaya percepatan sertifikasi ISPO kebun sawit rakyat ini juga memerlukan bantuan dan support,"pintanya

Kegiatan diikuti 40 orang yang membidangi Perkebunan Kabupaten/Kota. Dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Perkebunan Kaltim, Dinas Peternakan dan Perkebunan Kab. Paser dan  GIZ Sulam. (Prb/ty)