Pendidikan

Tenaga Kesehatan Harus Mampu Menjaga Kerahasiaan Pasien dan Profesionalisme

  •   Rizky Yusuf
  •   27 Mei 2023
  •   5:28pm
  •   Pendidikan
  •   2263 kali dilihat

Samarinda - SMK Farmasi Samarinda melaksanakan kegiatan Wisuda, Pengambilan Sumpah dan Pelantikan untuk jurusan Farmasi, Asisten Keperawatan, Teknik Laboratorium Medik dan Asisten Dental Tahun 2022/2023. Bertempat di Hotel Selyca, Jalan Bhayangkara Sabtu, (27/5/2023).

Diketahui bahwa siswa-siswi yang dilantik pada acara tersebut, lulus seratus persen dengan jumlah 165 orang, rincian sebagai berikut; Jurusan Farmasi, jumlah laki-laki 13 orang dan perempuan dengan jumlah 50 orang total ada 63 orang.

Kemudian untuk jurusan Keperawatan laki-laki berjumlah 9 orang perempuan berjumlah 71 orang total ada sekitar 80 orang. Untuk jurusan Teknik laboratorium laki-laki berjumlah 2 orang perempuan berjumlah 9 orang jumlah 11 orang.

Sedangkan, Jurusan Dental Asisten laki-laki berjumlah 1 orang perempuan berjumlah 9 orang jumlah 10 orang.

Prosesi Pelantikan dan Pengambilan sumpah dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim yang diwakili Sekretaris Dinkes Kaltim, Masitah.

Dalam kesempatan itu, Masitah menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran pengurus jasa Yayasan Pendidikan Etam Membangun Kalimantan Timur.

"Saya ucapkan selamat kepada siswa siswi atas prestasinya yang telah menempuh pendidikannya di SMK Farmasi Samarinda. Saya berharap menjadi tenaga yang berkualitas profesional dan mempunyai integritas yang tinggi dalam pengabdian pada masyarakat,"ucap Masitah.

Ia menjelaskan, peluang dan tantangan sekarang ini begitu kompleks, menuntut pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas yang bisa diberikan oleh tenaga kesehatan yang berkualitas pula.

"Karena masalah kesehatan yang saat ini terjadi banyak pembelajaran, setelah Covid 19 yang kita alami masih merupakan tantangan,"sebutnya.

Selain pihak yang lain penyakit menular dan penyakit tidak menular juga masih menjadikan masalah yang kompleks di bidang kesehatan.

Oleh karena itu, untuk menjawab masalah dan tantangan ke depan setiap fasilitas pelayanan kesehatan atau pasienkes harus memiliki SDM yang bermutu yang memiliki kompetensi yang diakui dan dapat dipertanggungjawabkan yang handal dan berkualitas serta memiliki daya saing.

"Tantangan sangat besar diantaranya peran yang dimiliki oleh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan,"jelasnya.

Berdasarkan undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan di pasal 8 bahwa tenaga di bidang kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan asisten tenaga kesehatan.

Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum DIII (Diploma III) kecuali medis seperti dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan dokter gigi spesialis.

Dijelaskannya, para asisten dan tenaga kesehatan yang akan menjadi seorang tenaga kesehatan, harus memiliki jenjang pendidikan minimum DIII. Oleh karena itu, para siswa siswi dapat melanjutkan program tinggi kesehatan Jurusan Farmasi, agar menjadi tenaga kesehatan yang lebih profesional.

"Jadi adik-adik jangan jangan puas pada level pendidikan sekarang yang kalian raih. Terus semangat untuk melanjutkan agar kalian menjadi tenaga yang lebih profesional lagi,"harap Masitah.

Sesuai dengan amanah undang-undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan dan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 tahun 2016 tentang penyelenggaraan pekerjaan asisten tenaga kesehatan.

Dalam menjalankan pekerjaan aktif, lanjutnya tenaga kesehatan harus mampu menjaga kerahasiaan pasien dan profesionalisme dalam pelayanan di bidang kesehatan.

Itu, lanjutnya merupakan satu hal yang penting untuk dimiliki disetiap pelayanan kesehatan serta untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh asisten tenaga kesehatan adalah pelayanan yang terbaik.

"Kami mengimbau untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk mendapatkan standar kualifikasi sebagai tenaga kesehatan,"tutup Masitah.

Di tempat yang sama Ketua Ketua Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kaltim Muhammad Faisal, berpesan kepada siswa siswi yang telah diambil sumpahnya agar terus meningkatkan kemampuan di dunia kerja, terutama masalah komunikasi dan penguasaan literasi digital.

"Kuncinya sekarang ada dua hal, Komunikasi dan Digital. Adik adik kuasai komunikasi dengan baik. Karena kunci terakhir dari dunia kesehatan itu adalah komunikasi,"jelas Faisal yang juga merupakan seorang dosen Universitas Mulawarman.

Faisal juga mengingatkan, setelah diambil sumpahnya agar
menjaga kerahasiaan sebuah organisasi profesinya terutama rahasia pasien, kecuali untuk urusan kesaksian seperti persidangan.

Karena makna dari pengambilan sumpah asisten tenaga kesehatan adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban dan kewenangan yang dimiliki agar berjalan sesuai profesinya.

"Sumpahnya sebentar saja diucapin, tetapi disaksikan oleh Allah, Tuhan yang maha kuasa, kita semua dan itu berlaku seumur hidup,"pungkasnya.

Acara di rangkai dengan penandatanganan naskah empat jurusan.(rey/pt)