Pendidikan

Tahun Depan, Kurniawan Sebut Penguatan SMK Tetap Jadi Prioritas Disdikbud Kaltim

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   31 Desember 2022
  •   6:17am
  •   Pendidikan
  •   522 kali dilihat

 

Samarinda - Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus berupaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Peningkatan mutu ditujukan untuk para pendidik dan peserta didiknya.

Kepala Disdikbud Kaltim Kurniawan menuturkan pada dasarnya, lulusan SMK memang dibekali dengan kompetensi keahlian sesuai jurusan. Sehingga,  lulusan SMK bisa siap untuk bersaing dan bekerja di dunia industri. Kendati demikian, harus diakui bahwa kondisi riil menyatakan bahwa, jumlah lapangan pekerjaan belum seimbang dengan jumlah lulusan SMK yang selalu ada tiap tahunnya.

“Kita terus berupaya memaksimalkan adanya LSP yang ada. Sertifikasi profesi bisa dikatakan sebagai dokumen yang cukup berpengaruh besar bagi para lulusan SMK yang hendak melanjutkan kariernya. Sebab sertifikasi tersebut membuktikan bahwa, lulusan SMK mempunyai keahlian yang mumpuni. Tahun depan penguatan SMK tetap jadi prioritas kita,” tuturnya saat Jumpa Pers bersama awak media yang difasilitasi Diskominfo Kaltim di ruang WIEK, Jumat siang (30/12/2022).

Untuk memaksimalkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), lanjutnya, Disdikbud memberikan sertifikasi Asesor kepada para pendidik. Asesor memiliki fungsi melaksanakan proses uji kompetensi terhadap peserta uji (orang yang dinilai) beserta tugas yang diberikan oleh LSP atau Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Guru SMK, sambungnya ini dijadikan sebagai seorang Asesor karena mereka adalah ujung tombak bagi siswa dan bisa memperkecil kesenjangan antara lulusan SMK dengan kebutuhan industri

“Kita memberikan sertifikasi Asesor bagi guru-guru SMK. Dari 465 orang guru yang belum tersertifikasi, dilakukan asesor alhamdulillah cuma 9 yang dinyatakan belum kompeten. Sampai sekarang total kita punya 550 orang guru yang bersertifikasi sebagai asesor. Gunanya mereka akan mengasesmen siswa SMK nanti,” jelasnya membeberkan.

Diakui Kurniawan, saat ini pihaknya juga merencanakan agar pembangunan lembaga sertifikasi di sekolah bisa berjalan lebih cepat lagi. Dikarenakan,  hingga saat ini baru 14 LSP yang sudah bersertifikasi. Eksistensi LSP dianggap krusial karena pihaknya menginginkan anak-anak daerah di Kaltim bisa menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri.

“Kita perlunya 100 lebih. Saat ini baru ada 14 LSP yang tersertifikasi. Adanya LSP sangat penting karena lulusan SMK kita siapkan memiliki kompetensi dan siap bersaing, daya serap tinggi terlebih menghadapi IKN di daerah sendiri,” tutup pria berkacamata ini. (cht/pt)