Pendidikan

Revitalisasi untuk Menjaga Bahasa Daerah dari Kepunahan

  •   Sefty Wulandari
  •   3 Agustus 2022
  •   9:13am
  •   Pendidikan
  •   1420 kali dilihat

Samarinda - Upaya pelestarian bahasa daerah terus dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur. Kali ini puluhan guru, perwakilan komunitas, serta lembaga adat nampak memadati ruang Ballroom Princess Aji Bidara Lantai 2 Hotel Grand Victoria, Jalan Letjend S. Parman, Selasa (02/08/2022)

 

Sebanyak 76 peserta hadir dalam rangka mengikuti kegiatan Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu (Bahasa Kenyah) yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur selama empat hari, yakni mulai tanggal 25 Agustus 2022.

 

Hadir memberikan sambutan sekaligus membuka acara, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur yang diwakili oleh Koordinator Tata Usaha, Muhammad Erwin Darma yang menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan ini.

“Terima Kasih kepada seluruh Bapak/Ibu Peserta Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah,
dalam hal ini Bahasa Kenyah, yang telah hadir pada hari ini. Semoga dapat mengikuti kegiatan ini hingga selesai dan mari kita bersama-sama sebagai warga Kaltim menjaga bahasa terutama bahasa daerahnya, identitasnya, budayanya, dan tentunya bisa terlibat di dalam pembangunan, terlebih dalam rangka menyongsong Ibu Kota Nusantara (IKN),” ucapnya.

 

Kegiatan Pelatihan Guru Utama ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah. Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah melalui Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur untuk meningkatkan daya hidup bahasa daerah,salah satunya Bahasa Kenyah, sebagai sasaran revitalisasi pada tahun 2022 ini. Di kesempatan sebelumnya, Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur pun telah rampung menggelar pelatihan serupa untuk dua bahasa daerah di Kaltim, yakni Bahasa Paser dan Bahasa Kutai, dengan total peserta sebanyak 277 peserta pelatihan.

 

Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu (Bahasa Kenyah) ini dilaksanakan dalam rangka persiapan menuju kegiatan nasional yaitu Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2022.

 

Peningkatan daya hidup bahasa daerah sendiri mencakupi upaya pengembangan bahasa sekaligus penggunaan penutur bahasa. Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) bertujuan agar penggunaan Bahasa daerah dapat meningkat, khususnya di kalangan generasi muda. Hal ini disampaikan oleh Ketua Panitia kegiatan, yakni Nurul Masfufah.

 

Urgensi dari diselenggarakannya kegiatan ini adalah mulai berkurangnya penutur bahasa terutama generasi muda. Melalui kegiatan ini, kami harap dapat memberikan dampak yang besar tidak hanya satu bahasa daerah namun juga terhadap bahasa-bahasa daerah lainnya agar bahasa daerah tetap bertahan dan kuat dari waktu ke waktu,” ujarnya

 

Nurul pun menambahkan, setelah menjalani pelatihan ini para peserta dapat mengimplentasikan ilmu yang diperoleh terhadap anak didik mereka serta generasi muda di lingkungan sekitar tak terkecuali keluarga dan masyarakat seluruhnya.

 

Hadir pula dalam acara pembukaan yaitu Kepala Lembaga Adat Besar Dayak Kenyah Provinsi Kalimantan Timur, Ajang Kedundan Koordinator Bidang Pembinaan Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Nur Bety. (sw/pt)