Pendidikan

Faisal : Jangan Jadikan Covid 19 Sebagai Halangan Untuk Proses Belajar Mengajar

  •   Dira Samad
  •   10 Februari 2021
  •   4:12pm
  •   Pendidikan
  •   573 kali dilihat

Samarinda – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Muhammad Faisal yang juga sebagai Ketua Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kaltim bersama rombongan Asosiasi Pendidikan Menengah Farmasi Kaltim (APMFI) beraudiensi mendatangi Dinas Pendidikan & Kebudayaan Prov Kaltim dan disambut baik oleh Kepala Dinas Anwar Sanusi di ruang kerja nya pada Rabu (10/1).


Faisal mengatakan, Ada beberapa isu yang mengatakan bahwa sekolah farmasi dan sekolah kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan di tutup seiring dengan menyesuaikan undang-undang kesehatan yang menyatakan bahwa tenaga kesehatan yang di sebut dengan tenaga kesehatan adalah lulusan D3.


“Kami sependapat untuk menunggu legalitas aturan dari Pusat dan Kementerian untuk bagaimananya dan akan ditindaklanjuti di Daerah, karena memang aturannya belum keluar.” Ujar Faisal.


Faisal juga mengatakan bahwa Kadis Pendidikan & Kebudayaan Kaltim Anwar Sanusi telah berkomitmen untuk tidak mudah memberikan izin kepada SMK-SMK jurusan Farmasi dan Kesehatan yang belum terlalu memiliki pengalaman.


“Ada beberapa sekolah yang persyaratan minimal nya tidak memenuhi standar, seperti siswa nya sedikit yang akhirnya menjadi kesusahan untuk memenuhi standar kelulusan dan juga standar kompetensi siswa” tambahnya.


Ia mengharapkan agar sekolah jurusan Farmasi dan Kesehatan tetap memperhatikan protokol Kesehatan dan tetap mendukung program pemerintah untuk memberantas dan memutus mata rantai Covid 19, serta juga akan terus berdiskusi untuk mengawasi siswa jurusan Farmasi yang harus praktek langsung dalam pembelajaran pembuatan obat-obatan.


“ Jangan jadikan Covid 19 menjadi halangan untuk proses belajar mengajar, mari kita lebih kreatif untuk menggunakan banyak cara agar siswa tetap dapat materi pembelajaran sesuai dengan yang ditetapkan atau ditentukan. Seperti di Jurusan Farmasi masih membutuhkan praktek langsung tentang proses pembuatan obat-obatan yang tidak mungkin bisa hanya dilihat dari fasilitas zoom, ini akan terus didiskusikan bagaimananya namun juga tetap memperhatikan protokol kesehatan” harapnya. (Diskominfo/dir)