Pemerintahan

Jokowi : Saat Ini Dibutuhkan Respon Cepat

  •   prabawati
  •   7 Agustus 2021
  •   4:10pm
  •   Pemerintahan
  •   394 kali dilihat

Samarinda - Presiden Joko Widodo mengingatkan pandemi Covid -19 belum berakhir. Situasi luar biasa seperti ini mesti direspon dengan cepat.

"Kebutuhan kita sekarang ini respon cepat, karena kelihatannya ini terjadi pergeseran lonjakan dari Jawa Bali menuju ke luar Jawa Bali,"tegas Jokowi saat memberikan arahan kepada Kepala Daerah digelar secara virtual, Sabtu (7/8)

Gubernur Kaltim H. Isran Noor didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi, Kepala Biro Kesra Setprov Kaltim Andi Muhammad Ishak, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim Hj. Padilah Mante Runa mengikuti Evaluasi Perkembangan tindak lanjut PPKM Level IV di Wilayah Luar Jawa-Bali.


Selama dua minggu terakhir ini Jokowi melihat penambahan kasus-kasus baru di Provinsi-provinsi di luar Jawa terus meningkat.

Jokowi meminta kepada Panglima dan Kapolri untuk mengingatkan selalu Pandam, Kapolda dan Danrem, Dandim dan Kapolres untuk betul-betul secara cepat respon mengenai kenaikan angka kasus.

"Dua hari kemarin yang turun Kaltim dan Papua tapi hati-hati ini selalu naik dan turun, serta yang perlu hati-hati adalah NTT," ungkapnya

Tentunya ini harus direspon secara cepat. Ada 3 hal penting yang harus dilakukan yakni pertama mobilitas masyarakat harus di rem.

Seluruh Gubernur, Pangdam dan Kapolda harus menurunkan mobilitas masyarakat yang paling tidak dua minggu.

Yang ke dua Testing dan Tracing, untuk itu Panglima dan TNI segera percepat menemukan masyarakat yang memiliki kasus positif.

"ini segera ditemukan merespon secara cepat, karena ini berkaitan dengan kecepatan kalau tidak orang yang punya kasus positif  menyebar kemana-mana," pintanya

Berikutnya ketiga segera ajak mereka untuk masuk ke isolasi terpusat ini tugasnya Gubernur , Bupati dan Walikota agar menyiapkan isolasi terpusat di Kota masing-masing.

Tambahnya, selain tiga hal tersebut kunci terakhir adalah kecepatan vaksinasi.

"Habis minta lagi ke Pusat, jangan ada stok vaksin terlalu lama baik di Dinkes, Rumah Sakit dan Puskesmas," tutupnya (Prb/ty)