Kumpulkan Penyedia, Kabid TIK Evaluasi Pembangunan Internet Desa
Samarinda - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur mengadakan pertemuan dengan PT. Indonesia Comments Plus (ICON+) dan PT. Telkom untuk mengevaluasi layanan internet di desa. Pertemuan ini berlangsung di ruang WIEK pada Rabu (23/8/2023).
Selama satu tahun Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim membangun 55 titik di enam kabupaten yang tidak terjangkau layanan internet.
Antara lain Kabupaten Paser, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu dan Kutai Kartanegara.
"Enam Kabupaten yang kami data ini masih kesulitan akses internet, paling susah dan sulit dijangkau yaitu Mahakam Ulu dan Berau karena jauh," terang Kabid TIK dan Persandian, Dianto.
Keberadaan internet desa dapat digunakan untuk menunjang perangkat desa menggunakan layanan pemerintah desa,tambahnya.
Sementara Pranata Komputer Ahli Muda Eva Yuseva mengungkapkan "Jika ada gangguan mohon cepat diatasi, permasalahan dan kendala harus cepat diatasi ini merupakan bentuk komitmen kita untuk memberikan layanan terbaik untuk masyarakat," Jelasnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika memilih cara efektif memerdekakan internet desa melalui fiber optik yang didanai selama 12 bulan. Untuk bantuan stimulan internet desa 55 titik sudah terpasang dengan bandwith internet 50 mbps - 100 mbps.
Dianto juga ingin mendengar masalah yang selama ini ada. Pihak Telkom mengeluhkan kurangnya laporan dari masyarakat saat internet desa mengalami gangguan, serta pihak pengelola yang tidak memberikan penggunaan dan kata sandi kepada masyarakat. Telkom melaporkan bahwa sudah ada 30 titik yang telah terpasang dan rata-rata kecepatan penggunaan adalah 1,4 Mbps.
Kemudian dari pihak ICON+ mengeluhkan jarak yang jauh jika ada gangguan, jadi perlu waktu untuk mengatasi gangguan tersebut. Sedangkan, gangguan perangkat di makan oleh tupai.
"Kami mengharapkan setiap tiga bulan sekali dari Telkom dan Icon+ melaporkan titik gangguan dimana saja dan apa permasalahannya ini diharapkan dapat membantu permasalahan dari tahun ke tahun agar bisa diminimalisir," pinta Eva Yuseva. (tp/pt)