Pelatihan

Pelatihan Multimedia Tingkat Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Kutai Barat

  •   Hendra Saputra
  •   10 November 2022
  •   3:32pm
  •   Pelatihan
  •   490 kali dilihat

Samarinda - UPTD Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan pelaksanaan Pelatihan Multimedia Tingkat Dasar Bagi Penyuluh Pertanian Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Dengan jumlah peserta sebanyak 31 orang.

Pelatihan tersebut digelar sejak Selasa (8/11) hingga Kamis (10/11) hari ini. Bertempat di komplek UPTD BPPSDMP Jalan Thoyib Hadiwijaya Samarinda Utara. Salah satu pemateri adalah Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal.

Dalam materinya, Faisal menyampaikan terkait digital mindset Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Kaltim.

Ia menyebut, dalam pengembangan digitalisasi ASN terdapat dua hal literasi teknologi yang perlu dikuasai. Pertama terkait kompetensi literasi digital atau kemampuan penggunaan teknologi digital dan teknologi informasi yang digunakan dalam penyelesaian pekerjaan.

Kedua, adalah kompetensi literasi data. Yakni mengetahui potensi data yang melimpah dan penggunaan big data dalam pengambilan kebijakan yang tepat sasaran dan pelayanan publik yang berkualitas.

Faisal menilai, kompetensi literasi data saat ini masih kurang. Pemanfaatan literasi data hanya sebatas pada penyimpanan. Baik melalui hardisk, flashdisk, mau pun data server. Namun simpanan data itu, kurang dimanfaatkan sebagai basis pengambilan kebijakan.

“Terkait pertanian misalnya, BMKG itu punya data curah hujan dari Januari sampai Desember dalam tiga atau lima tahun terakhir. Kawan - kawan di pertanian bisa mengecek data statistik tiga tahun terakhir dibulan November. Apakah di bulan November ini banyak hari curah hujan atau tidak? Jadi bisa diperkirakan. Bukan  berdasarkan perasaan atau insting,” terang Faisal saat memberikan materi pada Kamis (10/11/2022).

Lebih lanjut, pemanfaatan data pertanian juga bisa digunakan untuk mengetahui berapa jumlah petani dan areal lahan di setiap kecamatan. Pengumpulan data itu harus diakumulasi dalam satu dashboard. Sehingga ketika pimpinan daerah membutuhkan informasi tersebut, data sudah tersedia.

“Semua butuh proses. Tapi minimal dua kompetensi tentang literasi data dan teknologi harus dikuasai. Untuk membentuk yang disebut dengan digital leadership,” tutup Faisal. (hen/krv/pt)