Dahlan Iskan Berbagi Pengalaman Memimpin di Forum JPT Pemprov Kaltim
Batu - Salah satu narasumber utama dalam kegiatan Pengembangan Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) adalah Prof. Dr (HC) H Dahlan Iskan. Mantan pimpinan Jawa Pos Group ini, hadir khusus untuk berbagi pengalaman menjadi pemimpin dengan materi Strategic Leadership.
“Dari hasil survei yang sering saya lakukan terhadap staf atau anak buah, ternyata memang salah satu hasil yang terpenting adalah merasa tidak dihargai pimpinan. Tetapi sebaliknya, alangkah puasnya jika atasan saya menghargai saya. Itu rasanya, mau disuruh kerja apapun lagi, siap saja! Dan itu sangat manusiawi,” kata Dahlan Iskan memulai materinya dalam agenda Pengembangan Kompetensi JPT Pratama Lingkup Pemrov Kaltim yang digelar oleh BPSDM Kaltim di Hotel Golden Tulip Batu Jawa Timur, Rabu (30/11/2022).
Seolah menjadi kecenderungan umum, Dahlan menyebut fenomena yang sering terjadi dalam pekerjaan. Siapa yang bekerja baik, akan selalu mendapat tumpukan pekerjaan. Siapa yang bekerja tidak baik, selalu lebih santai karena tidak diberi tumpukan pekerjaan.
“Sehingga ada keluhan, bahwa kok ini saya terus yang diberi pekerjaan. Ini masih ada sisa kemarin malah diberi lagi. Tetapi Anda harus ingat, atasan yang mau 'menyiksa' stafnya, ini pasti karena tingkat kepercayaan yang tinggi kepadanya. Karena tidak ada pula atasan yang tidak ingin dapat nama. Sehingga tidak ada atasan yang mau gagal, jadi dia pasti cari staf yang mumpuni,” lanjutnya bersemangat.
Dalam hal leadership, mantan Menteri BUMN ini menilai, bahwa bawahan selalu memberi penilaian kepada pimpinan. Mana yang suka marah, tidak proporsional, tidak sesuai apa yang diomongkan dengan tindakan, dan lain sebagainya.
“Semua anak buah kita itu pasti tahu, malah lebih banyak bawahan yang tahu tentang atasannya. Daripada atasan terhadap bawahannya, jadi hati-hati!” imbaunya.
Selanjutnya, Dahlan memberikan tips bagaimana rumus menjadi atasan yang baik dalam bersikap. Salah satunya adalah, memberikan perimbangan memuji dan marah, antara 80 berbanding 20.
“Itu kasarnya. Tapi bisa juga 75:25 atau 85:15 yang penting tidak boleh yang dominan adalah marah. Apa sih salahnya memuji? Dan hal yang kecil ini yang paling sulit dilakukan atasan, serta sedapat mungkin memuji tadi di depan umum dalam pengertian lebih dari satu orang. Pujian itu akan mendorong prestasi selanjutnya,” ungkapnya dengan mimik serius.
Dahlan mengingatkan, kepada para peserta kegiatan Pengembangan Kompetensi yang merupakan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkup Provinsi Kaltim ini, untuk selalu menghargai bawahan. Sebab, sebanyak apapun kritik dan evaluasi yang dilakukan kepada bawahan, belum tentu membawa perubahan. Namun sebaliknya, dengan banyak menghargai bawahan, justru akan terjadi perubahan yang signifikan.
Banyak tips dan share pengalaman memimpin yang diberikan oleh Dahlan Iskan. Sehingga waktu selama 1,5 jam pun tak terasa dilewati. Para peserta juga begitu semangat dan antusias dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan. (MF/KRV/pt)