Pelatihan

60 Orang Perangkat Desa dan BPD se Kaltim Diasramakan di Balai Pemdes Yogyakarta

  •   prabawati
  •   14 Maret 2022
  •   1:21pm
  •   Pelatihan
  •   740 kali dilihat

Yogyakarta - Guna meningkatkan profesionalisme para perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim mengirim 60 orang perangkat desa dan BPD untuk belajar di Balai Pemerintahan Desa (Pemdes) Kemendagri Yogyakarta.

Pelatihan berlangsung selama 5 hari. Mulai tanggal 8 dan berakhir tanggal 12 Maret 2022. Pelatihan dibuka oleh Kepala DPMPD Prov. Kaltim, Syirajuddin.

Iyad, sapaan akrab Kepala DPMPD Kaltim menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Balai Pemdes atas kerjasama yang baik, dalam rangka peningkatan kualitas SDM para Perangkat Desa dan BPD Kaltim.

Sementara itu, Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan (Pemdeskel) DPMPD Prov. Kaltim, Kasmawati, secara terpisah menyatakan, bahwa pelatihan ini diprioritaskan bagi Desa dengan status sangat tertinggal dan tertinggal. Namun demikian, ada juga yang statusnya berkembang, seperti dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang memang tidak memiliki desa dengan status tertinggal.

Lebih lanjut, Kasma menjelaskan, kenapa peserta harus diasramakan, itu semata-mata, supaya peserta fokus dalam proses pembelajaran dan meminimalkan resiko gangguan, karena tempatnya bukan di Kota Yogyakarta, tetapi di Kabupaten Sleman, yang relatif sepi.

Widyaiswara Ahli Utama dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jauhar Efendi Kaltim yang kebetulan sebagai salah satu pemateri, memberikan apresiasi yang tinggi kepada DPMPD Kaltim yang telah melaksanakan program pelatihan ini. Karena kegiatan ini merupakan pengejawantahan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim.

Setelah peserta pelatihan peningkatan profesionalisme Aparatur Desa dan BPD se Kaltim belajar di kelas di Balai Pemerintahan Desa di Sleman, pada hari ke 4, peserta pelatihan mengikuti studi komparasi ke Kelurahan Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.

Jauhar mengatakan, Kelurahan Guwosari merupakan desa juara pertama lomba desa tingkat Provinsi Daerah Istimewa (D.I) Yoyakarta. Bahkan, waktu diadakan studi komparasi, Kelurahan Guwosari juga sedang kedatangan Tim Penilai Lomba Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari Provinsi D.I. Yogyakarta, mewakili Kabupaten Bantul.

Banyak manfaat praktis yang diterima oleh peserta, baik Perangkat Desa maupun BPD. Mereka berjanji, sekembalinya ke tempat tugas masing-masing untuk meningkatkan profesionalisme mereka dalam Tata Kelola Pemerintahan. (MJE/Prb/ty).