Akmal Malik Bahas Soal Ketahanan Pangan di Siniar Helmy Yahya Bicara
Jakarta - Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik hadir sebagai narasumber dalam dialog siniar yang dipandu oleh pembawa acara kenamaan tanah air, Helmy Yahya. Dalam siniar bertajuk Helmy Yahya Bicara itu, Akmal membahas berbagai isu stategis di Kaltim. Mulai dari ketahanan pangan, Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Pilkada Serentak 2024.
Akmal yang menjabat sebagai Pj Gubernur Kaltim selama 6 bulan ini mengaku, Kalimantan Timur memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pangan. Mulai dari sisi geografis yang luas, usia SDM produktif yang cukup banyak, serta kebutuhan pangan yang terus meningkat. Terutama untuk menyambut kedatangan warga IKN dari luar Kaltim.
"Secara geografis, Kaltim itu luas. Tapi menurut saya, hal pertama yang perlu jadi perhatian dalam mewujudkan ketahanan pangan adalah kultur agraris yang harus dimiliki masyarakat," kata Akmal Malik dalam tapping program siniar Helmy Yahya Bicara di Studio R66 Media Jalan Kemang Selatan XII Nomor 40 Jakarta, Senin (22/4/2024).
Birokrat yang mengawali karir di Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ini menyebut, kultur agraris dapat mulai ditanamkan pada generasi muda. Terutama kepada para pelajar di jenjang sekolah menengah hingga usia milenial.
"Penduduk Kaltim itu 56 persennya generasi Z dan milenial. Demografi kita bagus. Makanya kita perlu membangun kultur agraris agar anak muda mau bertani. Kita sudah menggagas yang namanya Petani Milenial Kaltim," sambung Akmal.
Baginya, percuma disiapkan infrastruktur pertanian yang memadai, jika masyarakat tak memiliki kultur agraris. Usaha bertani, harus dibudayakan. Pemprov Kaltim kata dia, juga telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi sebagai bentuk investasi pendidikan SDM di bidang pertanian.
"Unmul, IPB, kita gandeng membuat mapping penyiapan SDM pertanian. Kalau infrastruktur kami yakin akan meningkat dengan sendirinya karena ada IKN. Tapi investasi anak muda juga perlu," ujar pria kelahiran Dharmasraya, Sumatera Barat ini.
Akmal yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini menyebut, mewujudkan ketahanan pangan tidak bisa dilakukan langsung dalam skala besar. Tapi harus dimulai dengan skala kecil namun terus konsisten.
"Seperti yang saya bilang tadi, di lingkungan sekolah dulu. Atau di desa-desa. Kaltim itu punya 841 desa. Kalau satu desa punya satu hektare saja untuk lahan pertanian atau hidroponik misalnya, saya yakin ketahanan pangan bisa terwujud. Kuncinya, bagaimana orkestrasi kepala daerah menjalankan itu," tuturnya.
Selain tentang ketahanan pangan, Akmal juga membahas banyak isu strategis di Kaltim. Dialog tersebut akan dirilis di kanal Youtube Helmy Yahya Bicara. Tunggu dan saksikan tayangannya, segera! (KRV/pt)