Akmal: Pemahaman Pancasila Butuh Proses Nyata
Samarinda - Pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila bukanlah sesuatu yang bisa dicapai secara instan. Proses ini membutuhkan doktrinisasi yang dilakukan secara nyata dan konsisten.
“Butuh proses pemahaman nilai-nilai pancasila tidak bisa ujug-ujug,”ungkap Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik usai memimpin Upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila tahun 2024 di Halaman Parkir Gor Serbaguna Gelora Kadrie Oening, Sabtu (1/6).
Pemerintah harus berperan aktif dalam menciptakan kegiatan-kegiatan konkret yang menerjemahkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, konsep bela negara tidak hanya terbatas pada aspek militer, seperti penggunaan senjata, tetapi juga bisa diwujudkan melalui kegiatan sosial seperti mengunjungi panti asuhan, berinteraksi dengan berbagai kelompok etnis untuk mencerminkan persatuan Indonesia, dan mengoptimalkan kegiatan keagamaan sebagai bentuk pengamalan Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu, menjaga toleransi antarumat beragama juga merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila.
“Bagi saya, doktrinisasi harus diwujudkan dalam perbuatan nyata, bukan hanya sekadar bicara-bicara, Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila dapat tertanam dalam jiwa setiap individu,”ungkapnya.
Secara umum, masyarakat sangat menjaga nilai-nilai Pancasila. Provinsi Kalimantan Timur, misalnya, dihargai karena kemajemukannya.
“Kita dapat berbangga bahwa kita mampu menerjemahkan Pancasila dengan baik dalam kehidupan sehari-hari,”terang Pj Gubernur Kaltim.
Perlu dipahami bahwa Ibu Kota Negara (IKN) hadir sebagai instrumen untuk menunjukkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dari IKN inilah keseimbangan pembangunan akan dibangun, dan hal ini harus dipahami oleh seluruh generasi muda.
Sebanyak 56 persen warga Kalimantan Timur merupakan generasi Z dan milenial. Oleh karena itu, diperlukan kebersamaan dalam meningkatkan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan sehari-hari. (Prb/ty)
foto : Teguh