Narkoba

Walaupun Menurun, Wisnu Sebut 10 Kabupaten dan Kota Di Kaltim Masih Rawan Peredaran Narkotika

  •   prabawati
  •   28 Juni 2022
  •   7:25am
  •   Narkoba
  •   792 kali dilihat

Samarinda - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim Brigjen Pol Wisnu Andayana mengatakan meski peredaran narkotika di wilayah Kaltim mengalami penurunan, namun tren permintaan narkotika di Kaltim masih tinggi.

Hal ini membuat 10 kabupaten/kota di Benua Etam, tidak ada satu pun yang aman dan masih rawan peredaran narkotika.

"Kita masih perlu kerjasama semua pemangku kepentingan, karena dari 10 kabupaten dan kota tidak ada satupun yang aman semuanya rawan,"sebut Wisnu saat dikonfirmasi disela Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2022 secara di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim, Senin (27/6).

Wisnu menuturkan, semua daerah ada kategori waspada dan siaga, jadi tidak ada daerah yang aman di Kaltim. Hanya saja intensitasnya berbeda-beda, paling rawan saat ini di Kabupaten Kutai Kartanegara  dan Samarinda.

Sambungnya, yang menjadi daerah paling rawan karena Kaltim berbatasan dengan Kalimantan Utara.

"Karena untuk akses masuknya mereka mudah, baik darat maupun laut. Ya, karena luas lautnya saja 10 km lebih, jadi mereka bisa masuk lewat jalur-jalur tikus," tuturnya.

Lebih lanjut Wisnu mengatakan dalam pemberantasan narkotika bukan hanya tugas BNN atau aparat kepolisian yang bekerja, tetapi perlu ada kesadaran dari masyarakatnya.

"Kalau kami menindak dan teriak-teriak memberikan imbauan, tanpa adany kesadaran masyarakat itu nol besar,"ucapnya.

Sesuai Instruksi Presiden pemerintahan, swasta maupun masyarakat wajib melaksnakan pencegahan dan pemberantasan narkoba.

Dimulai dari lingkungan keluarga dengan memberikan pemahaman tentang bahayanya narkoba.

Tambahnya tahun ini ada 11 desa, desa yang ditunjuk pernah terdapat penyalahgunaan narkoba. Artinya bukan desa yang aman, ini akan sampai jika benar benar dalam status turun menjadi aman. (Prb/ty).