Ketahanan

PDRI Jadi Penyambung Nyawa NKRI

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   27 Desember 2021
  •   9:54am
  •   Ketahanan
  •   1889 kali dilihat

Samarinda - Mempelajari sejarah Indonesia dari sebelum hingga sesudah merdeka memiliki cerita yang tidak jarang memacu denyut nadi, karena merasa ikut berjuang bersama para pahlawan terdahulu yang gugur dalam merebut kemerdekaan. Namun, ternyata ada satu cerita mengenai sejarah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dikatakan sebagai penyambung nyawa NKRI.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menjelaskan secara menyeluruh, bahwa setelah Soekarno-Hatta ditangkap dan diasingkan penjajah dalam agresi militer Belanda ke-2 di Yogyakarta, Indonesia disebut tidak ada lagi. Ibukota dikuasai oleh penjajah. Soekarno dan Hatta ditawan sehingga penjajah Belanda menyebut Indonesia sudah tamat.

Hal tersebut dikatakannya saat menjadi narasumber Bela Negara yang diselenggarakan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri baru-baru ini.

“Pasca proklamasi, tercatat ada 11 peristiwa besar di Indonesia dan salah satunya adalah PDRI. PDRI yang umurnya hanya 207 hari itu menjadi penentu nasib bangsa dan penyambung nyawa Indonesia. Jika tidak ada PDRI, tamatlah Indonesia,” ujarnya.

Menurut Mahyeldi, sangat banyak pelajaran penting dari peristiwa PDRI bagi generasi muda dalam meningkatkan semangat nasionalisme dan semangat bela negara.

“Semangat berkorban para tokohnya, semangat membantu masyarakatnya, hingga teladan yang ditunjukkan Ketua PDRI MR. Syafruddin Prawiranegara saat menyerahkan mandat kekuasaan kembali kepada Soekarno,” tutupnya. (cht/pt)