Launching Program PMT Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil di Maratua
Maratua - Permasalahan gizi masih menjadi prioritas program kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan balita. Permasalahan gizi pada ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kesehatan janin dan ibu itu sendiri, sementara gizi buruk pada balita dapat mengganggu tumbuh kembang mereka di masa depan.
Salah satu upaya untuk menangani masalah ini adalah melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil. Untuk itu, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat bersama TP PKK Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Berau meluncurkan atau launching kegiatan PMT lokal bagi balita dengan masalah gizi dan ibu hamil. Acara ini berlangsung di Posyandu Nuri Kampung Teluk Harapan, Kecamatan Maratua,Selasa (9/7/2024).
Ketua Umum TP PKK Pusat, Tri Tito Karnavian, mengajak puluhan balita yang didampingi ibu mereka untuk menikmati makanan tambahan yang telah disiapkan.
"PMT yang diberikan berupa makanan berbahan dasar sumber pangan lokal yang diolah berdasarkan ketentuan gizi sesuai dengan sasaran. PMT ini diharapkan mampu memberikan kenaikan berat badan dan panjang badan bagi balita sebagai parameter utama penentuan status gizi balita. Dan bagi ibu hamil, PMT diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi yang berkualitas bagi ibu dan janin di kandungannya," jelas istri Menteri Dalam Negeri RI,Tito Karnavian kepada para ibu.
Data menunjukkan bahwa prevalensi masalah gizi pada balita dan ibu hamil di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting pada balita mencapai 21,6%, sementara sekitar 7,7% mengalami wasting. Ibu hamil juga menghadapi tantangan serius, dengan 48,9% mengalami anemia dan sebagian besar memiliki asupan energi dan protein yang kurang dari yang dianjurkan.
Indonesia, dengan keanekaragaman hayati yang luas, memiliki lebih dari 700 jenis sumber pangan lokal, termasuk karbohidrat, ikan, daging, telur, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, hingga rempah-rempah dan lain-lain. Meskipun demikian, potensi pangan lokal ini belum dimanfaatkan sepenuhnya sebagai bahan dasar untuk PMT. (tp/pt)