Ekonomi

Pemprov Kaltim Targetkan Angka Inflasi Jelang Idulfitri Minimal 1,5 Persen

  •   Khajjar Rohmah
  •   1 April 2024
  •   1:25pm
  •   Ekonomi
  •   603 kali dilihat

Samarinda - Saat momen perayaan keagamaan menjelang Idul Fitri tiba, kegembiraan dan suka cita tak terhindarkan bagi masyarakat. Namun, di tengah kebahagiaan tersebut, tantangan-tantangan datang menghampiri, terutama terkait lonjakan harga pangan yang sering terjadi pada periode ini.

Dalam Rakor Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) menjelang Puasa dan Idul Fitri tahun 2024, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama seluruh Kepala Daerah di Indonesia meminta kolaborasi dari semua pihak dalam upaya pengendalian inflasi. Target nasional yang ditetapkan adalah minimal 1,5 persen dan maksimal 3,5 persen.

“Kaltim siap melaksanakan arahan pusat dalam pengendalian inflasi di daerah. Kolaborasi pun terus dilakukan dengan semua pihak terkait dalam pengendalian inflasi di daerah. Mulai distributor, agen, Bulog, retail modern, termasuk dengan mitra-mitra di daerah penyuplai pasokan,” ungkap Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim, Siti Farisyah Yana saat mewakili Pj Gubernur dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah di Samarinda, Senin (1/4/2024).   


Pada bulan Februari 2024, tingkat inflasi year on year (yoy) di Provinsi Kalimantan Timur mencapai 3,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,92. Tingkat inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Berau sebesar 4,14 persen dengan IHK 106,32, sementara yang terendah terjadi di Kota Samarinda sebesar 3,04 persen dengan IHK 105,51.


Sejumlah komoditas pangan menjadi penyumbang inflasi dominan, seperti beras, tomat, bawang putih, ikan layang, gula pasir, tempe, ikan tongkol, daging ayam, cabai merah, bawang merah, telur, kangkung, dan kentang.

Di sisi lain, komoditas seperti minyak goreng, jagung manis, dan jeruk memberikan andil deflasi signifikan. (KRV/pt)