Ekonomi

Gothirty Handmade Manfaatkan Peluang Usaha Dari Kulit Kayu

  •   ade putri
  •   9 Oktober 2021
  •   9:50am
  •   Ekonomi
  •   1077 kali dilihat

Balikpapan - Di tengah derasnya arus modernisasi yang mengalir di semua segi kehidupan, produk-produk fashion bernuansa tradisional, etnik dan unik masih mendapatkan tempat di hati para konsumen, apalagi yang menghargai nilai seni tinggi.

Peluang itu dirasakan oleh Hastari Kusumawardhani, yang memanfaatkan kulit kayu terap atau yang biasa lebih di kenal kayu “lantung" untuk dijadikan produk unik dan ramah lingkungan serta memiliki nilai jual tinggi.

Dijelaskan Hastari dia terpikir mendirikan Gothirty Handmade, berawal dari jalan-jalan pada tahun 2011 di kebun sayur dan melihat baju adat Dayak dari kulit kayu.

“Dari situ timbul ide saya untuk mencoba membuat produk dari bahan kulit kayu. Kebetulan saya suka etnik dan bathin saya bergumam dalam hati kok sayang sekali kalau hanya untuk kostum adat saja,” ungkapnya.

Hastari menjelaskan awal mula membuat memang hanya untuk konsumsi sendiri saja dan kerabat yang berminat, tetapi lama kelamaan banyak peminatnya dan pada akhirnya diseriusin sekalian dijadikan peluang usaha.

“Sekarang untuk pembuatan produk saya dibantu 3 (tiga) karyawan yang mana perempuan semua, produksi pun masih kami handle sendiri di Balikpapan. Untuk produk yang kita hasilkan dapay dilihat pada instgramnya @gothirty, ” sebut Owner Gothirty Handmade itu.

Produk berbahan kulit kayu ini memiliki berbagai model mulai dompet, tas, card holder dengan dibandrol mulai harga Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta tergantung model yang di pesan.

Wanita berusia 43 tahun itu menuturkan Pandemi Covid-19 memberikan imbas negatif yang membuat omset mereka mengalami penurunan dari biasanya.

“Saat ekonomi berjalan normal kami bisa mendapat lebih 100 juta pertahun, namun saat pandemi seperti ini hanya mendapat kurang dari 50 juta,” bebernya.

Dengan ikut sertanya Gothirty Handmade pada Gernas BBI yang akan di selenggarakan 12 Oktober 2021 mendatang dia memiliki harapan besar dapat meningkatkan lagi daya jual yang sempat menurun selama pandemi.

“Semoga pada acara Gernas BBI nanti Gothirty Handmade lebih dikenal, khususnya sebagai brand lokal yg mengangkat kulit kayu karena kulit kayu merupakan warisan budaya dan salah satu tekstil asli Indonesia,” harap Hastari dengan penuh semangat. (ade/pt)