Meita Sari Kusumah Generasi Penerus Manika Kaltim
SAMARINDA---- Suku Dayak yang bermukim di Pulau Kalimantan terkenal dengan berbagai macam budaya yang sangat menarik dan unik, salah satunya adalah anyaman manik.
Manik, apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata ini ?. Manik merupakan susunan anyaman batu berwarna-warni dengan warna yang kontras, dimana diikat dengan benang dengan menunjukan motif-motif tertentu.
Siti Aisyah, selaku pendiri Manika Kaltim (MK) merintis usaha kerajinan Suku Dayak sejak 1995 atau 25 tahun yang lalu. Dimana usaha kerajinannya fokus dengan manik untuk dijadikan berbagai jenis seperti Tas, Baju, Gelang, Masker, Taplak Meja, Kalung, dll.
Dituturkannya, berawal mula mengikuti jejak kakak yang sering berjualan kerajinan hingga ke Negara tetangga Malaysia. Membawa pulang ke dengan hasil lumayan, lalu hati ini ada muncul rasa keinginan mencoba mengikuti jejaknya. Akhirnya, lama-kelamaan setelah mencoba, Alhamdulillah saya bisa mengikuti kakak saya ke Malaysia dan akhirnya sedikit demi sedikit usaha ini bisa berkembang, ucap Siti saat dikunjungi di workshopnya.
Awalnya Manika Kaltim (MK) berdiri, mengikuti perkembangan zaman sang anak Meita Sari Kusumah berusaha keras meneruskan warisan budaya Suku Dayak, tuturnya lagi.
Manika Kaltim sendiri adalah usaha Keluarga, yang bergerak dibidang kerajinan anyaman manik. Kebanyakan para pengrajin sendiri adalah ibu rumah tangga. Workshop MK beralamat Jl. KH. Harun Nafsi RT. 25 no. 45 Kel. Rapak dalam Kec. Loa Janan ilir. Sedangkan Galerinya di Jl. Gajah Mada Komplek Pasar Pagi blok C - D Samarinda, Kalimantan Timur.
Pemasaran juga sangat apik dan telaten melalui Media Sosial (Medsos), seperti Instagram dan Facebook. Meita tidak hanya dalam merangkai manik saja, namun wanita berkacamata ini juga lihai menarik pembeli melalui Medsos. Dengan nama akun Instagram @manika_kaltim, warga dapat mengunjungi akun terebut dan melihat berbagai ragam produk anyaman manik yang sangat memanjakan mata dan pantas untuk dimiliki.
"Butuh proses dan keterampilan untuk membuat tampilan instagram seperti ini, karena harus diedit agar para calon pembeli tertarik sebelum upload," cetus Meita.
Meita mengakui beberapa pelanggan terkesan dengan tampilan Instagramnya, pundi-pundi rupiah pun datang melalui keterampilannya mengolah Media Sosial yaitu Instagram.
MK pun sadar, bukan hanya medsos yang digunakan untuk memasarkan kerajinannya. MK sering mengikuti pameran kerajinan mulai dari nasional hingga manca negara.
Sementara itu, Padlian Arip suami Meita menambahkan Alhamdulillah Manika Kaltim (MK) sudah mengikuti berbagai macam ajang pameran nasional maupun internasional, Kalo nasional seperti Ina Craft, KKI dan masih banyak lagi, Kemudian kalo yang di luar negeri MK pernah mengikuti di Belanda, Polandia, Australia dan Jepang," tutupnya. (Diskominfo/teguh p/pt)