Tantangan Untuk Membuat Konten lokal Yang Menarik
Samarinda - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Kaltim (KPID) serta DPRD Kaltim Komisi Satu berperan aktif dalam proses sosialisali siaran TV Digital kepada masyarakat, perubahan sistem dari TV analog dan ke TV Digital akan menghasilkan kualitas visual dan konten menjadi lebih baik.
Kepala Dinas Kominfo Kaltim Muhammad Faisal mengatakan dalam Talkshow di TVRI program Republika tantangan yang Kominfo dan lembaga penyiaran alami dalam mengembangkan TV Digital di masa Pandemi Covid-19, terus perbanyak konten yang berkualitas dan menghibur, agar masyarakat tidak beralih ke citizen journalisme, sepetri media sosial dan media streaming yang sulit terkontrol .
"Mulai dari sekarang ayo kita harus kreatif, bekerja lebih baik, seperti menciptakan siaran konten berita yang harus sebagai rujukan dan menjadi sumber informasi yang valid bagi masyarakat," ujar M Faisal. kamis (25/11)
Senada dengan Kadis Kominfo Kaltim, Ketua KPID Kaltim Akbar Ciptanto mengungkapkan standar bagi lembaga penyiaran swasta dan pemerintah mengedepankan edukasi untuk anak-anak dan menyajikan 10% konten lokal, agar tantangan ini diharapkan kawula muda di Kaltim untuk menyajikan konten yang menarik dan menghibur yang nantinya dapat dinikmati pengguna TV Digital.
"Jika konten yang di tayangkan negatif dapat ditiru oleh anak kecil, ini yang bahaya, maka dari itu kepada para pembuat konten, kami (KPID) menghimbau agar mematuhi norma-norma peraturan penyiaran," harap Akbar.
Konten lokal di Kaltim sendiri di lembaga penyiaran sudah cukup mumpuni, karena mereka tahu pedoman penyiaran, yang jadi persoalan apakah "tantangan" ini dapat dijalankan oleh kalangan muda tentang pedoman penyiaran, dimana Kaltim sendiri ada banyak youtuber dan rumah produksi swasta.
"Harapan kami sebagai Komisi Penyiaran bisa mengkombinasikan dan merangkul rumah produksi lokal dan youtuber mengisi konten berkualitas untuk disiarkan ke Nasional"tutup Ketua KPID Kaltim. (Bgs/ty)