Super Women Menurut Tiga Wanita Inspiratif
SAMARINDA – Keterlibatan perempuan menjadi syarat mutlak dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Oleh karenanya, penting bagi seluruh perempuan terlibat dalam setiap aspek kehidupan untuk berdaya sesuai kepakaran dan peran masing-masing, hingga pada akhirnya dapat menjadi super women atau sosok wanita luar biasa untuk diri sendiri dan sekitarnya.
Franka Makarim selaku Co-Founder Tulola Jewelry mengartikan super women ialah sesorang yang dapat menyadari dalam dirinya bahwa semua wanita bisa melakukan apapun yang diinginkan. Peran-peran dari sosok-sosok wanita terdekat seperti halnya ibu dan eyang dinyatakannya telah banyak memberikan inspirasi khususnya dalam kesadaran akan keinginan dan tanggung jawab baik di dalam rumah maupun memberikan impact atau suatu nilai kepada masyarakat di sekitar.
Tidak jauh berbeda, super women menurut pandangan Chatarina Girsang selaku Inspektur Jenderal Kemendikbud ialah wanita yang dapat melakukan apa saja dimana posisinya saat ini. Harus memiliki suatu sikap percaya diri bahwa ia dapat melakukan apa yang diinginkan dan yang dicita-citakan. Sehingga, wanita dapat melaksanakan apa yang menjadi tugasnya.
Sedangkan, Angkie Yudistia selaku Staf Khusus Presiden dan Pendiri Thisable Enterprise lebih mengartikan super women sebagai kepribadian seorang perempuan yang dapat terlihat dari caranya menjalani hidup sesuai dengan perannya. Menjadi super women yang percaya terhadap kemampuan diri sendiri itu merupakan suatu hal yang luar biasa untuknya.
“Sebab untuk sayang terhadap diri sendiri itu sulit, tetapi jika berhasil mencintai dirinya apa adanya itu menjadi sangat super”, ungkapnya Angkie.
Hal ini disampaikan ketiga wanita inspiratif dalam memperingati Hari Perempuan Internasional pada webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tema “Perempuan Pemimpin dan Kesetaraan Gender” melalui Pusat Penguatan Karakter, Senin (08/03/2021).
Lebih lanjut dalam memaknai Hari Perempuan Internasional, suatu hal yang harus dilakukan secara konkrit dari kacamata urgensi yang ada di Indonesia diungkapkan oleh Franka ialah pentingnya saling support terhadap seluruh wanita.
“Sudah banyak riset dan penelitian yang dilakukan untuk melihat impact suatu peran wanita yang semakin maju dalam keluarga, komunitas, masyarakat itu akan mengangkat seluruh masyarakat itu sendiri. Kita bisa saling percaya, kita bisa saling mendukung satu sama lain baik perempuan atau laki-laki adalah sesuatu yang sangat baik untuk kesetaraan semuanya,”terangya.
Lalu tantangan berikutnya ialah bagaimana kita mengkomunikasian kemauan kita untuk semakin setara dalam pembicaraan, pekerjaan dan dalam keluarga.
“Apapun yang mau kita capai bersama-sama itu harus dengan support daripada lingkungan,” pungkas Franka. (resa/pt)