Berita

Sah Kerjasama, NU Teken MoU Bersama Kementerian LHK & Kementerian KP

  •   resa septy
  •   31 Januari 2022
  •   6:55pm
  •   Berita
  •   579 kali dilihat

Balikpapan – Sah menjalin kerjasama dengan dua Kementerian sekaligus. Nahdlatul Ulama teken Nota Kesepahaman (MoU) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Prosesi penandatanganan MoU ini disaksikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Wakilnya KH Ma’ruf Amin. Terangkai dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Hari Lahir (Herlah) ke-96 NU di Balikpapan Sport and Convention Center (Dome), Senin (31/1).

Penandatanganan MoU tentang Pelestarian, Pemulihan dan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan dan Lingkungan Hidup dilakukan antara Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dengan Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar.

Sementara penandatangan MoU tentang Membangun Sinergisitas Program Sektor Kelautan dan Perikanan dilakukan antara Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

“Nota kesepahaman ini adalah kesepakatan untuk melakukan kerjasama antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Kementerian-Kementerian tersebut. Nanti Insyallah akan disusul dengan nota-nota kesepahaman lainnya, baik pihak-pihak pemerintah yang lain/kementerian yang lain, maupun dengan pihak swasta,” kata Yahya menerangkan.

Tujuan digalangnya kerjasama ini diungkapkanya ialah untuk menuju suatu agenda bersama secara nasional yang nantinya akan pihaknya jabarkan untuk dilaksanakan di tingkat cabang-cabang.

“Kami tidak akan menunggu terlalu lama, apa yang telah kami tandatangani dalam nota kesepahaman tadi akan langsung kami inisiasi minggu depan. Pada tanggal 5 Februari 2022 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Ialah program pengembangan Kampung Nelayan yang merupakan kerjasama dengan Kementerian KP,” bebernya bersemangat.

Sedangkan kerjasama dengan kementerian LHK akan pihaknya melakukan inisiasi pada Minggu berikutnya tepatnya tanggal 12 Februari 2022 di Muara Enim, Sumatera Selatan, sambungnya.

“Insyallah disusul dengan agenda-agenda lain dari sejumlah pihak karena kita memang memilih strategi ini sebagai upaya untuk memicu bergulirnya konsolidasi organisasi yang lebih konferensif dan pemberdayaan seluruh jaringan elemen Nahlatul Ulama (NU),” tuturnya.

Kerjasama ini penting ungkapnya, agar NU mampu menghadapi berbagai tantangan-tantangan berat dimasa depan, secara lebih utuh, lebih kompak dan lebih seirama. (resa/pt)