Berita

Menunjang Wawasan Para Finalis Duta Bahasa Kaltim dan Kaltara, Faisal Bagikan Kiat Pandai Wicara Publik

  •   Sefty Wulandari
  •   13 April 2023
  •   2:18pm
  •   Berita
  •   390 kali dilihat

Menunjang Wawasan Para Finalis Duta Bahasa Kaltim dan Kaltara, Faisal Bagikan Kiat Pandai Wicara Publik

Samarinda – Kemampuan wicara publik menjadi sebuah kebutuhan saat ini. Dengan keahlian wicara publik yang baik, maka akan dapat menunjang kemampuan baik yang utama maupun yang lainnya serta bermanfaat bagi kehidupan tiap individu.

Ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk untuk meningkatkan kemampuan ini. Wicara publik dapat dipelajari oleh siapa saja, tanpa mengenal gender, batas usia dan status sosial. Wicara publik pun dapat diterapkan pada seluruh dimensi ilmu.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Faisal menjadi narasumber dalam sesi berbagi wawasan bersama para finalis Duta Bahasa Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Kamis (13/04) secara daring.

Mengangkat tema yakni Wawasan Penunjang Wicara Publik, Faisal menerangkan bahwa wicara publik sebagai wawasan penunjang juga tidak kalah penting untuk dikuasai. Hal ini dikarenakan wawasan penunjang dibutuhkan untuk mencapai sebuah keutuhan yang diinginkan.

“Dalam hidup, pasti kita punya tujuan. Begitupula saat kita berupaya untuk menguasai sebuah kemampuan pasti kita punya tujuan. Untuk mencapai tujuan yang kita inginkan diperlukan berbagai macam wawasan, salah satunya dalam berkomunikasi yaitu wicara publik, atau istilah asingnya juga kita kenal dengan Public Speaking,” terang Faisal

Menurutnya, wicara publik secara sederhana dapat pula diartikan sebagai kegiatan penyampaian pesan berupa gagasan secara oral atau lisan. Tak hanya itu, wicara publik pun merupakan bentuk komunikasi dimana pembicara menghadapi audiens yang relatif besar dengan pembahasan yang relatif berkelanjutan.

Untuk dapat menguasai kemanpuan wicara publik yang baik, terdapat beberapa faktor diantaranya adalah bakat, lingkungan yang mendukung dan latihan untuk mengasah diri. Namun hal ini tidak serta merta berarti setiap individu barus memiliki seluruh faktor, melainkan tergantung pada faktor apa yang dimiliki dan dapat dimaksimalkan oleh setiap orang.

“Tidak semua orang lahir dengan bakat wicara publik yang baik, namun semua orang bisa mempelajarinya,” ujar mantan Kabag Humas Pemerintah Kota Samarinda ini.

Kepada seluruh finalis Duta Bahasa ini, Faisal berbagi kiat-kiat yang dapat muda-mudi ini lakukan agar mampu menguasai wicara publik. Mulai dari fokus, sering berlatih, hingga pentingnya menguasai kemampuan bercerita atau story telling.

“Wicara Publik merupakan kunci utama dari keberhasilan komunikasi yang nantinya adik-adik akan lakukan kepada khalayak. Pada dasarnya, ide yang bagus dan cemerlang jika tidak bisa disampaikan dengan baik dan meyakinkan akan tidak maksimal tersampaikan maksudnya,” sambungnya.

Diakhir, pria berkacamata ini pun mengapresiasi dan memotivasi generasi muda tunas bahasa ini untuk terus bersemangat menggapai cita-cita dan tujuan mereka, terutama untuk melestarikan Bahasa Indonesia yang merupakan Bahasa Persatuan Negara Indonesia.

“Tidak ada yang tidak mungkin, selagi kita terus berusaha dan mengasah diri,” tutupnya optimis. (sef/pt)