LPTQ Kaltim Jajaki Kerjasama dengan Institut PTIQ Jakarta
Jakarta - Meningkatkan prestasi di bidang musabaqah tilawatil qur'an, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Provinsi Kalimantan Timur melakukan penjajakan kerjasama dengan Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (Institut PTIQ) Jakarta. Kamis (9/12)
Rencana penjajakan tersebut disampaikan Ketua III LPTQ Kaltim, M. Jauhar Efendi, ketika memimpin rombongan Pengurus LPTQ melakukan silaturahmi ke Institut PTIQ mengatakan Rencana kerjasama dalam jangka pendek, LPTQ Kaltim akan meminta dukungan para dosen yang mumpuni di bidangnya untuk datang ke Samarinda melatih para calon peserta yang akan dikirim mengikuti MTQ Nasional XXIX Tahun 2022 yang akan datang di Banjarmasin. Idealnya pemusatan latihan, sekurang-kurangnya satu bulan penuh.
Sedangkan kerjasama dalam jangka panjang, LPTQ Kaltim Kaltim akan bekerjasama dengan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas mengirim calon mahasiswa yang sudah memiliki prestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan S1, S2, maupun S3 di Institut PTIQ, di Jakarta.
Lanjutnya, PTIQ merupakan Perguruan Tinggi pertama di dunia, yang mengkhususkan kajian Al-Qur'an. Didirikan Tahun 1971. Dua tahun kemudian, yaitu Tahun 1973, di Universitas Islam Madinah, baru didirikan kajian yang sama dengan PTIQ.
Institut PTIQ memiliki 4 Fakultas, yaitu Fakultas Syari'ah, Tarbiyah, Ushuluddin, dan Fakultas Dakwah. Institut PTIQ memiliki jenjang S1, S2, dan S3. Keseluruhan jumlah mahasiswa dari seluruh jenjang sebanyak 5.000 mahasiswa.
Berdasarkan penuturan dari pengelola PTIQ, semua provinsi yang masuk langganan 3 besar tingkat nasional, rata-rata jebolan PTIQ. Reputi alumnus PTIQ tidak perlu diragukan, karena selalu merebut juara MTQ Tingkat Nasional maupun Internasional.
"Yang cukup menarik, PTIQ memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang memenuhi target hafalan 4 juz per semester. Beasiswa diberikan mulai semester 2 dan seterusnya (tahfidz penuh)," terangnya.
Rombongan LPTQ Kaltim sebanyak 11 orang diterima Kepala Biro Akademik, Made Saihu, Kepala Biro Umum, Zaini dan Ketua Lembaga Tahsin dan Tahfidz Qur'an, Abdur Rokhim Hasan,
(MJE)