Berita

Kualitas Hidup Perempuan Di Kaltim Masih Rendah

  •   prabawati
  •   22 Juni 2021
  •   2:24pm
  •   Berita
  •   672 kali dilihat

Samarinda--Kualitas hidup perempuan Kalimantan Timur masih rendah khususnya pada sektor ekonomi bahkan berpotensi menjadi beban pembangunan.

Terlebih lagi dihadapkan dengan masa pandemi Covid-19 terjadi penurunan pencapaian pembangunan di segala sektor, kehilangan pendapatan dan terputusnya hubungan Kerja.

Serangan pandemi pada anggota keluarga menjadi kendala yang cukup berat bagi perempuan dalam mengelola peran dan tugasnya terutama dalam mengelola usaha ekonomi.

"Padahal perempuan yang berkualitas hidup prima dapat menjadi aset pembangunan yang memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap proses pembangunan yang berkesetaraan dan berkeadilan,"ungkap Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita pada Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Lembaga Pemberdayaan Perempuan Kewenangan Provinsi, di rumah Jabatan Walikota Samarinda, Selasa (22/6)

Sementara untuk capaian Indeks Pembangunan Gender dan Indeks Pemberdayaa Gender ada ada posisi 32 dari 34 Provinsi se Indonesia. Komposit yang sangat mempengaruhi terhadap kesenjangan ini adalah pada bidang ekonomi yaitu Pengeluaran Perkapita sebagai Komposit IPG dan IPM Kaltim, berada pada angka 6.943 juta/tahun untuk Perempuan dan 17.958 juta/tahun untuk laki laki.

Sementara capaian Indonesia sebesar 9.004 juta/tahun Sektor ekonomi lainnya adalah sumbangan Pendapatan Perkapita Perempuan Kaltim 24.17 persen mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 24.06 persen.

Dengan demikian perangkat daerah selaku penyelenggara negara berkewajiban melaksanakan berbagai upaya dalam menghadapi kesenjangan pembangunan khususnya dalam bidang pembangunan ekonomi perempuan seperti digambarkan diatas.

Melalui berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang strategis diharapkan dapat membangun motivasi perempuan untuk maju, mengembangkan potensi perempuan dari semula belum berkembang menjadi berkembang.

"Kami yakin bahwa Kota Samarinda melalui Perangkat daerah dapat memperkecil kesenjangan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan khusunya bidang ekonomi,"tutupnya (Prb/ty)