Berita

Komitmen Tingkatkan Literasi Digital, Diskominfo Kaltim Fokus Pemerataan Akses Telekomunikasi

  •   Khajjar Rohmah
  •   3 Februari 2024
  •   9:06am
  •   Berita
  •   409 kali dilihat

Samarinda - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu daerah dengan capaian literasi digital tertinggi se-Indonesia. Capaian itu dibuktikan melalui Indeks Literasi Digital yang menempatkan Kaltim pada peringkat tiga besar nasional selama dua tahun berturut-turut. Yakni pada tahun 2021 dan 2022 dengan skor 3,62. 

Pranata Komputer Ahli Muda Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kaltim, Fahmy Asa menyebut, pihaknya terus mendukung peningkatan literasi digital di Benua Etam. Salah satu bentuk dukungan pada peningkatan literasi digital, adalah dengan meningkatkan akses telekomunikasi yang merata di setiap wilayah. 

Hal itu ia sampaikan, saat mengisi Workshop Literasi Digital bersama para mahasiswa dan pelajar di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Kota Samarinda, Jumat (2/2/2023). 

"Isu tentang literasi digital ini memang sedang menjadi trend. Lalu apa peran pemerintah supaya anak muda di Kaltim memiliki literasi digital yang baik? Selain masif melakukan sosialisasi literasi digital seperti ini, tentu saja dengan mengusahakan akses infrastuktur telekomunikasi yang menunjang akselerasi transformasi digital di semua daerah. Sehingga tidak ada lagi blankspot area," terang Fahmy.

Tak dapat dipungkiri, akses telekomunikasi digital di Provinsi Kalimantan Timur masih belum merata. Sebagian daerah di wilayah pedalaman masih mengalami blankspot area atau ketiadaan sinyal telekomunikasi. 

Mengatasi persoalan tersebut, Diskominfo Kaltim sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, tengah masif membangun akses telekomunikasi di seluruh pelosok Benua Etam. Yakni, melalui program Internet Desa yang dihubungkan di daerah pelosok. 

Bantuan internet desa dipasang melalui jaringan Fiber Optik (FO) dengan kapasitas bandwidth internet dedicated 50 Mbps per titik. Sambungan internet itu di pasang di kantor desa, puskesmas, atau sekolah di setiap desa. Kemudian bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat secara gratis selama satu tahun. 

"Sejak tahun 2020, Diskominfo Kaltim fokus menyambungkan internet desa. Memfasilitasi akses telekomunikasi bagi daerah terpencil. Kita bantu di desa-desa yang masih blankspot. Hal itu sangat membantu, terutama saat Pandemi COVID lalu," ungkap alumni Master of Engineering, Program Chief Information Officer Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Adapun pemerataan infrastruktur telekomunikasi, membutuhkan sinergi pentahelix dari semua pihak. Mengingat luas wilayah Kaltim dan kondisi geografis yang cukup sulit di beberapa wilayah. 

"Luas wilayah ini memang menjadi tantangan. Jika dibandingkan dengan Pulau Jawa yang diurus oleh enam pemerintah provinsi, sementara Kaltim dengan luas wilayah yang hampir sama, hanya diurus oleh satu pemerintah provinsi saja. Tapi tentu, tantangan itu tak menyurutkan tekad kita dalam pemerataan infrastruktur telekomunikasi," ujarnya membeberkan. 

Hadir sebagai narasumber panel dalam Workshop Literasi Digital yang digelar oleh organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Sekretaris Diskominfo Kota Samarinda, Suparmin dan Presiden BEM UINSI, Syifa Hajati. Serta Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda, Erham Yusuf sebagai Keynote Speaker. (KRV/pt)