Berita

Kaltim Tingkatkan Produksi Kepiting Bakau

  •   Sefty Wulandari
  •   13 November 2022
  •   9:36am
  •   Berita
  •   1265 kali dilihat

Kaltim Tingkatkan Produksi Kepiting Bakau

Kutai Kartanegara - Pasar ekspor Kepiting masih terbuka. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya meningkatkan produksi Kepiting Bakau di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) , melalui Pelatihan Budi Daya dengan Pola Teknologi Tepat Guna (TTG)

Anggana mampu mengekspor Kepiting hingga ke Singapura, Hong Kong, Jepang, dan Australia, meski demikian pelaku pembudaya kepiting ini masih harus terus meningkatkan produksi agar mampu memenuhi tingginya permintaan pasar dari empat negara tersebut.

“Kecamatan Anggana merupakan kawasan penghasil Kepiting Bakau dan sudah merambah pasar ekspor," ujar Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim, Helvin Syahruddin.

Untuk diketahui Kecamatan Anggana pada 2021 mengekspor Kepiting Bakau sebanyak 1.800 ton ke berbagai negara, sehingga hal ini menjadi peluang besar bagi warga setempat untuk terus mengembangkan, seiring masih tingginya permintaan pasar.

Ekspor Kepiting Bakau dari Anggana ke sejumlah negara tujuan tersebut sempat anjlok pada 2020 akibat badai COVID-19, apalagi kala itu juga sempat ada isu bahwa virus COVID-19 bisa menular melalui ikan dan kepiting yang dikirim antarnegara, sehingga makin lengkap pelemahan ekspor komoditas Kepiting.

Di tahun 2020, ekspor Kepiting Bakau dari Anggana hanya 195 ton, namun tahun 2021 naik menjadi 1.800 ton, pembudidaya bersama nelayan dan eksportir kepiting bangkit dari keterpurukan, sedangkan ekspor kepiting pada Januari-Agustus 2022 baru tercatat 895 ton.

Melalui pelatihan budi daya kepiting bakau yang dikemas Workshop TTG selama tujuh hari mulai 7-13 November, maka masyarakat bisa lebih meningkatkan produktivitas kepiting, karena tidak hanya budi daya di tambak dan mengambil dari alam atau dari hutan bakau, tapi budi daya dengan cara modern.

"Budi daya secara modern ini adalah sistem hidroponik, yakni sistem budi daya kepiting yang bisa dilakukan di ruang terbatas sekalipun, baik di ruang terbuka maupun ruang tertutup. Melalui sistem ini, maka kualitas dan ukuran bisa diatur dan dilakukan secara berkelanjutan," ucap Helvin. (sw/pt)

Sumber : Antara News Kaltim