Kaltim Termasuk 4 Provinsi Yang Difokuskan IRI
SAMARINDA-Launching IRI (Interfaith Rainforest Initiative) Indonesia Chapter Kaltim dengan Tema “Lestarikan Hutan Lestarikan Peradaban” berlangsung di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim.
Launching ditandai dengan pemukulan gong oleh Staf Ahli Gubernur Noor Albarakati dan dilanjutkan dengan penandatangan Deklarasi, Jumat (9/4/2021).
Dalam sambutannya, Din Syamsudin selaku Ketua Penasehat IRI mengatakan IRI adalah sebuah gerakan yang terdapat di berbagai negara dan juga termasuk gerakan global.
IRI merupakan inistiatif kelompok agama dunia bekerjasama dengan UNEP dan Religion for Peace yang saat ini memiliki program di 5 (lima) negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang ditunjuk selain dari negara Kongo, Brazil, Colombia dan Peru.
“Jadi kita termasuk 5 (lima) Negara yang ditunjuk mudah-mudahan kita bisa memberikan contoh kepada dunia bahwa Indonesia khususnya Kaltim telah berbuat banyak," ujarnya.
Fokus kegiatan IRI berupa peningkatan pengetahuan kelompok agama akan isu kerusakan hutan berupa kampanye dan pelatihan di daerah yang sangat tinggi kerusakan hutannya. Serta pengaktualisasikan ajaran agama dengan mengajak umat beragama yang sekaligus memberdayakan masyarakat adat untuk melindungi hutan.
Beliau juga menjelaskan untuk di Indonesia perhatian di fokuskan pada 4 (empat) Provinsi yang menjadi paru-paru Indonesia sekaligus paru-paru dunia yaitu Kalimantan Timur, Papua, Papua Barat dan Riau.
“Empat Provinsi ini difokuskan karena termasuk provinsi yang memiliki hutan terluas dan terbanyak, sekaligus terdapat masalah kehutanan seperti kerusakan serta kebakaran hutan," tegasnya.
Mewakili Gubernur Kaltim,Isran Noor yakni Staf Ahli Gubernur, Noor Albarakati katakan sangat mengapresiasi Launching ini. Dimana bertujuan mengajak kita semua berkolaborasi antar umat beragama untuk berkampanye dalam menjaga hutan dan lingkungan.
“Saya berharap dengan Launching IRI Kaltim dapat lebih mendorong kolaborasi antar pemerintah, swasta, LSM dan kelompok Agama dalam penyelamatan hutan, pemanasan global dan habitat keanekaragaman hayati dan masyarakat adat", harapnya. (ade/pt)