Berita

Kaltim Kembali Dilirik Jadi Lokus Pelaksanaan Program Pengurangan Emisi

  •   resa septy
  •   13 Januari 2022
  •   11:28am
  •   Berita
  •   625 kali dilihat

Samarinda - Provinsi Kalimantan Timur kembali dilirik menjadi Lokasi Khusus (Lokus) untuk pelaksanaan program pengurangan emisi yang didanai oleh Bank Dunia.

Program kerjasama antar Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/BAPPENAS) dan USAID tersebut dinamai proyek Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) yang nantinya akan dilaksanakan di Kabupaten Kutai Timur, Berau dan Mahakam Ulu pada periode tahun 2021 – 2025.

Melalui program SEGAR ini, USAID akan memajukan tujuan dari pembangunan Indonesia terutama dalam menyeimbangkan konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan dengan pembangunan ekonomi dan mata pencaharian yang inklusif.

“Program bertujuan melakukan pencegahan emisi gas rumah kaca. Mengurangi emisi yang terjadi. Tentu berharap berjalan baik dan setelah selesai bisa diimplementasi masyarakat setempat. Tidak terputus konsepnya dan benar-benar bermanfaat bagi peningkatan kesejahatreaan masyarakat,” ucap Sekretaris Daerah Prov Kaltim, Muhammad Sa’bani saat menerima audiensi kunjungan Tim Proyek SEGAR dari BAPPENAS, di Ruang Rapat Tepian II Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (12/1).

Proyek ini menurut Sa’bani patut untuk disyukuri. Harapnya, Kabupaten yang menjadi target sasaran kegiatan dapat memahami skema pelaksanaan. Sebagaimana periode pelaksanaannya yakni selama lima tahun, dinilai cukup banyak yang akan dihasilkan. Untuk itulah sebutnya perlu menunjuk BAPPEDA menjadi fasilitator dalam pelaksanaan program SEGAR,urainya.

“Yang jelas konsep diharapkan tidak sekedar konsep. Pemerintah sudah sangat komit terhadap pencegahan perubahan iklim,” tekannya.

Sementara itu, Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air BAPPENAS, Nur Hygiawati Rahayu menyebutkan terdapat 4 (empat) provinsi yang menjadi taget pelaksanaan Proyek SEGAR. Keempat provinsi tersebut diantaranya yaitu, Kaltim dengan tiga daerah, Kalteng dua daerah, Kalbar empat daerah, dan Aceh tiga daerah.

Dalam pelaksanaan proyek yang mendukung RPJMN dan RPJMD ini telah disepakati menyesuaikan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas perencanaan. Secara garis besarnya lebih banyak aspek perencanaan dan monitoring serta evaluasi.

“Target meningkatkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Mempertahankan kualitas SDA dan keanekaragaman hayati dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat,” kata Nur Hygiawati.

Hadir mendampingi Sekdaprov Kaltim, Kepala Bappeda Kaltim Muhammad Aswin, Kepala DPMPD Kaltim M Syirajudin, Kepala Disbun Kaltim Ujang Rachmad, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim Riza Indra Riadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim E.A. Rafiddin Rizal, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setprov Kaltim M Syafranuddin. (dpmpdkaltim/resa/pt).