Berita

Jaga Kesehatan Mental Ibu, Pertemuan Rutin Bulanan DWP Kaltim Hadirkan Psikolog

  •   Nichita Heryananda Putri
  •   5 Maret 2024
  •   8:00pm
  •   Berita
  •   362 kali dilihat

Samarinda - Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.

Maka dari itu, untuk terus menjaga kesehatan mental Ibu, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Kaltim mengundang Psikolog pada pertemuan rutin bulanan yang dilaksanakan di Sekretariat DWP Kaltim Jalan Kinibalu Samarinda, Selasa (5/3/2024).

Anggota DWP Kaltim yang hadir dari gabungan Perangkat Daerah (PD) lingkup Pemprov terlihat antusias mengikuti setiap rangkaian acara sampai akhir. Dalam kesempatan tersebut, Siti Mahmudah Indah Kurniawati, Psikolog, M.AP selakau narasumber menyampaikan materi mengenai “Mengenal Mekanisme Koping Dalam Manajemen Stress”.

Tujuan mekanisme koping adalah membantu seseorang mengatur emosi yang muncul akibat stres, misalnya rasa kesepian, marah, sedih, cemas, hingga depresi. Dengan melakukan mekanisme koping, perasaan tidak nyaman tersebut diharapkan bisa segera mereda, keseimbangan emosional dapat tetap terjaga, serta membantu seseorang untuk belajar beradaptasi dengan setiap perubahan yang terjadi dalam hidup.

“Strategi mekanisme koping akan membantu Anda mengatur emosi yang muncul akibat situasi penyebab stres tersebut, seperti amarah, rasa sedih, kesepian, rasa cemas, hingga depresi. Dengan menggunakan strategi ini, Anda bisa mengontrol hati, pikiran dan perasaan agar tidak mengalami gangguan psikologis yang lebih parah lagi,” jelas Siti Mahmudah.

Seseorang yang bermental sehat, sambungnya dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.

“Pelajaran buat kita. Jangan langsung telan informasi di media sosial mentah-mentah, akan lebih baik dibaca teliti dan cari informasi lain. Zaman sekarang mudah sekali orang berpikir negatif, overthinking. Berpikir lebih positif, misalnya dengan memandang suatu masalah sebagai kesempatan untuk belajar dan menambah pengalaman baru. Berusaha tenang dengan menarik napas dan menenangkan diri sebelum membuat keputusan,” terangnya.

Seperti pertemuan rutin sebelumnya, pada akhir acara juga diberikan doorprize kepada anggota DWP yang beruntung melalui undian. (cht/pt)