Indonesia Umumkan Daftar Proyek Konkrit senilai USD 56 Miliar di ASEAN-Indo-Pacific Forum
Indonesia Umumkan Daftar Proyek Konkrit senilai USD 56 Miliar di ASEAN-Indo-Pacific Forum
Jakarta - Presiden RI, Joko Widodo mengumumkan daftar proyek konkrit antara Negara-negara Anggota ASEAN dan Mitra Dialog, senilai US$ 56 Miliar dari 166 proyek. Hal ini menjadi tonggak penting bagi implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Pengumuman tersebut dilakukan Kepala Negara saat membuka ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023). AIPF bertujuan untuk membangun konektivitas, membuka peluang, dan mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan antara negara-negara ASEAN dan Indo-Pasifik.
"AIPF dilandasi semangat kerja sama yang forward looking, untuk meletakkan pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan. Di tengah pelemahan perekonomian global, perekonomian ASEAN tetap tangguh, bahkan melampaui rata-rata pertumbuhan global," kata Jokowi.
AIPF mendorong terwujudnya ASEAN sebagai 'Epicentrum of Growth'. Sebagai rumah bagi beberapa negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, lokasi strategis ASEAN yang terletak di jantung Indo-Pasifik menempatkan ASEAN sebagai pemain utama dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di kawasan.
Forum ini kemudian dilanjutkan dengan panel yang dihadiri oleh Presiden World Bank, Direktur Pelaksana IMF, Chairman World Economic Forum, dan Presiden ERIA. Panel ini dimoderatori oleh Chatib Basri, Menteri Keuangan Indonesia 2013-2014. Panelis membahas bagaimana ASEAN berhasil mengungguli kawasan lain dalam beberapa tahun terakhir, cara mempertahankan pertumbuhan ekonominya dan bagaimana ASEAN harus mengantisipasi tantangan di masa depan.
"ASEAN menyumbang 10% pertumbuhan global, yang berarti dua kali lipat porsi ASEAN dalam perekonomian global untuk mempertahankan pertumbuhan tersebut, ASEAN memerlukan stabilitas makroekonomi dan keuangan. Kita juga harus bersama-sama mencari cara bagaimana ASEAN dapat menjadi tangguh di dunia yang rentan terhadap guncangan, dengan memikirkan halhal yang tidak terpikirkan," jelas Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.
Panel kedua terdiri dari CSO Standard Chartered, CEO Thales Group, President Microsoft Asia, COO Masdar, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan dimoderatori oleh Ketua UK-ASEAN Business Council. Panelis membahas tiga subtema AIPF dan proyek konkrit yang sedang mereka kerjakan di negara-negara ASEAN.
BRI membahas pembiayaan berkelanjutan untuk UMKM, sementara Standard Chartered membahas struktur proyek inovatif dalam menjajaki industri baru. Thales dan Microsoft menyampaikan proyek mereka yang berkaitan dengan teknologi mutakhir yang berkelanjutan, dan Masdar membahas proyek EBT, yang mencakup panel surya terapung di Cirata, Cianjur, yang merupakan panel surya terapung terbesar di kawasan.
Ada lebih dari 2.500 orang terdaftar untuk menghadiri forum AIPF, yang sebagian besar berasal dari sektor swasta, mulai dari CEO global hingga pakar di bidangnya masing-masing. Forum 2 hari ini mencakup serangkaian sesi menarik, yang menampilkan pembicaraan para pemimpin, diskusi pleno, pameran proyek, dan peluang perjodohan bisnis.
Para Pemimpin ASEAN telah menyepakati untuk memasukkan referensi mengenai AIPF serta daftar proyek konkrit sebagai bagian dari Deklarasi Pemimpin ASEAN dan ASEAN Concord IV yang bersejarah. Presiden Joko Widodo menutup pidatonya dengan menjelaskan bahwa AIPF mewakili komitmen ASEAN untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera. (sef/pt)
Sumber: Tim Komunikasi dan Media KTT ke-43 ASEAN