Hadiri Forum Tematik Bakohumas, Faisal ; Digitalisasi Permudah Semua
Jakarta - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur, H. Muhammad Faisal, menghadiri kegiatan Forum Tematik Bakohumas yang diinisiasi oleh Kementerian Sekretariat Negara dengan tema "Setneg Asik Akselerasi Digital Government Public Relations Dalam Menyongsong Indonesia Maju 2045" bertempat di Aula Serbaguna Gedung 3, Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (7/8/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Faisal menyampaikan pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bagi Government Public Relations (GPR) atau humas pemerintah. Menurutnya, adaptasi terhadap AI adalah sebuah keharusan, meskipun harus diakui bahwa tidak semua hasil dari teknologi ini dapat langsung dijadikan rilis resmi.
"Pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bagi Government Public Relations (GPR) atau humas pemerintah memang mau tidak mau kita harus beradaptasi ke sana. Suka atau tidak suka harus beradaptasi," ujar Faisal di hadapan pejabat Kementerian.
Namun, ia juga menekankan bahwa meskipun AI dapat membantu dalam penyusunan rilis, hasilnya tetap harus melalui proses koreksi dan editing oleh manusia, terutama oleh humas pemerintah.
"Tetap harus diimbangi dengan koreksi dan editing. Apalagi di sektor pemerintah, tidak serta merta hasil teknologi buatan itu menjadi sebuah rilis resmi. Harus tetap ada campur tangan manusia, terutama humas pemerintah," jelas Faisal.
Dalam forum tersebut, Faisal juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah mulai menerapkan digitalisasi dalam berbagai aspek, mengingat hampir seluruh pekerjaan baik layanan administrasi maupun pekerjaan lainnya sudah berbasis digital.
"Saya rasa kita di Kaltim sudah mulai melakukan transformasi walaupun bertahap, tidak secepat kawan-kawan di Jawa. Kita sudah menuju ke arah sana (pemerintah yang digital), termasuk Kominfo dan kawan-kawan di perangkat daerah lainnya," ujarnya.
Faisal menambahkan bahwa di era sekarang, arus informasi sangat cepat, dan ini memudahkan transfer informasi dibandingkan zaman dulu. Ia juga mengharapkan agar hubungan pusat dan daerah dalam tata kelola pemerintahan selalu bersinergi.
"Jadi ini yang perlu menjadi perhatian. Kita perlu optimalkan hal tersebut, jadi bisa satu pintu satu suara. Dengan digital harusnya semua jadi mudah," terang Faisal. (rey/pt)