Berita

Dinkes Kaltim Dukung Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Primer melalui Gerakan Aktifkan Posyandu 2024

  •   Ade Putri
  •   5 Juni 2024
  •   4:54pm
  •   Berita
  •   349 kali dilihat

Balikpapan - Kementerian Kesehatan RI mulai mengintegrasikan dan merevitalisasi pelayanan kesehatan primer dengan tujuan menguatkan layanan kesehatan melalui peningkatan upaya promotif dan preventif. Langkah ini diimplementasikan dengan mendekatkan layanan kesehatan hingga ke tingkat desa/kelurahan, mencakup seluruh siklus hidup, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat (PWS) melalui dashboard situasi kesehatan per desa/kelurahan.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin, menyampaikan hal tersebut saat membuka kegiatan Gerakan Aktifkan Posyandu Provinsi Kaltim di Hotel Platinum Balikpapan, Rabu (5/6/2024).

“Penguatan pembinaan posyandu aktif merupakan indikator proyek Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam RPJMN 2020-2024. Pada tahun 2023, Kaltim memiliki 4.746 posyandu yang valid berdasarkan aplikasi Komdat Kementerian Kesehatan. Dari jumlah tersebut, 4.216 posyandu berstatus aktif dan 530 tidak aktif, dengan jumlah kader posyandu sebanyak 18.726 orang,” ujar Jaya Mualimin.

Jaya juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kaltim turun dari 23,9% di tahun 2022 menjadi 17,46% di tahun 2023. Targetnya, prevalensi stunting ini akan turun hingga 12,83% pada tahun 2024.

“Meskipun demikian, ditemukan peningkatan kasus wasting (gizi buruk) dan underweight (berat badan kurang diatas rata-rata) yang jika tidak ditangani secara serius akan berpotensi menyebabkan stunting,” jelasnya (Ade/pt)