Cegah Penyebaran Covid-19 Dengan Strategi Berlapis
Samarinda - Kedatangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jendral TNI Ganip Warsito beserta timnya ke Kalimantan Timur baru-baru ini ialah guna menyampaikan arahan strategi dalam penanganan Covid-19.
Strategi berlapis sangat dianjurkan Ganip kepada Pemprov Kaltim untuk dapat dilakukan sebagai langkah untuk mencegah peneluran Covid-19. Arahan ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 bersama Pemprov Kaltim beserta Unsur Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Aula Pertemuan Markas Kodam VI/ Mulawarman Balikpapan, Rabu (4/8).
Upaya pencegahan penularan pertama dipaparkan Ganip dapat dimulai dari antar negara sesuai yang tercantum dalam ketentuan Addendum Surat Edaran (SE) No.8 tahun 2021.
Upaya tersebut dapat dilakukan ialah dengan menerapkan skrining berlapis pada pelaku perjalanan Internasional, pelaku perjalanan wajib menunjukan tes PCR dari negara asal dan tes PCR setibanya di Indonesia, lalu melakukan vaksinasi dosis lengkap, melakukan karantina selama 7 hari, kemudian PCR ke dua dan vaksinasi.
Selanjutnya, juga diperlukan pembatasan mobilitas perjalanan dalam Negeri sesuai yang tercantum dalam SE Satgas No.14 tahun 2021, diantaranya yaitu Skrining awal pelaku perjalanan wajib menunjukan kartu vaksin minimal tahap 1, kemudian menunjukan hasil Tes RT-PCR / Antigen ke dan dari luar Jawa-Bali.
"Cara mengendalikan penyeberan Covid-19 ini ialah harus memperkuat hulunya (masyarakat). Kita harus merubah perilaku masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan,” ungkap Mantan Danrem 091/Aji Surya Natakesuma.
Letjen TNI bintang tiga ini lebih lanjut menerangkan sebagaimana masyarakat yang terpapar Covid-19 baik bergejala dan tidak bergejala ini sangatlah wajib untuk melakukan isolasi mandiri maupun terpusat.
Isolasi terpusat menjadi salah satu rekomendasi yang disuguhkan olehnya. Pasalnya, dengan isolasi terpusat maka sesi kontrol atau pemantauan jumlah pasien yang sudah sembuh jauh lebih mudah. Bahkan dengan isolasi terpusat dapat meminimalisir kematian pada pasien Isolasi mandiri,akibat dari keterlambatan penanganan ke rumah sakit atau karena usia serta penyakit bawaan (komorbit).