Anti Hoax

Hindari Berita Hoax, Pelajar Diminta Saring Informasi

  •   prabawati
  •   22 Juli 2022
  •   8:22am
  •   Anti Hoax
  •   1939 kali dilihat

Balikpapan - Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya'qub mengingatkan pelajar agar informasi disaring terlebih dahulu sebelum disebarluaskan.

"Kita tidak boleh berdiam diri maka yang harus dilakukan saring sebelum sharing atau disebarluaskan,"ucapnya saat menjadi narasumber pada sosialisasi literasi digital menangkal hoax,di SMA 5 Balikpapan, Kamis (21/7).

Sebagai anak muda penerus bangsa penting memahami dan membedakan mana berita hoax atau bohong serta mana berita yang memang mengandung unsur kebenaran.

Hal ini banyak terjadi di kalangan pelajar, karena mereka tidak tahu bahwa berita yang mereka sebarkan tersebut ternyata berita hoax.

Menurutnya berita yang diterima cukup diri sendiri saja jangan disebarkan, karena menyebarkan berita bohong ada sanksi pidananya.

"Ingat hoax itu terancam pidana dan ngabisi kuota serta tidak ada untungnya berita hoax itu,"tuturnya.

Lawan berita bohong itu caranya sebut Rusman ikut berpartisipasi menyampaikan kepada teman-teman bahwa berita bohong itu tidak baik merugikan dan jejak digital tidak bisa dihapus.

Saluran penyebaran berita hoax terbesar adalah melalui sosial media sebesar 92,40 persen, situs website 34,90 persen, televisi 8,70 persen sedangkan paling rendah radio 1,20 persen.

Lanjutnya, berita hoax terkait sosial politik paling tinggi ratingnya di tahun 2019 sebesar 91,29 persen. Dimana berita politik sering kali menjatuhkan.

"Hati-hati dalam meneruskan atau menyebarluaskan sebuah berita yang belum kita ketahui keaslian dan kebenaran berita,"pintanya.

Perlu diwaspadai terkait berita-berita hoax yang akan merajalela dan meningkat intensitasnya. Karena itu, pelajar harus dibekali ilmu dan pengetahuan yang lebih mendalam terkait disinformasi mengenai Pemilihan Umum nantinya.

"Mereka harus memahami dunia Media Sosial lebih dalam sehingga, mereka bisa menerima informasi dengan lebih bijak. Hoax jelang pemilu harus bisa mereka pilih dan pilah lebih teliti agar tidak mudah terprovokasi," ucapnya.

Tentunya pelajar harus dibekali dan mengenali identitas berita-berita hoax, lalu sedapat mungkin menghindari dan tidak menjadi bagian dari penyebaran maupun menciptakan berita hoax. (Prb/ty).